Serap Aspirasi Dekot, Ada Dua Persoalan di Kecamatan Kemayoran

Serap Aspirasi Dewan Kota (Dekot) kembali diselenggarakan yang kali ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Kemayoran, Senin (21/7).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setko Administrasi Jakarta Pusat Munjir Munajid mengaku yakin bahwa serap aspirasi dapat meningkatkan kualitas serta membawa keberhasilan dengan semangat kekeluargaan.

"Kegiatan serap aspirasi dekot hari ini merupakan salah satu program rutin lsebagai sarana membangun komunikasi, koordinasi, kolaborasi bersama unsur masyarakat, dan pemerintahan," ucap Munjir.

Serap aspirasi, lanjutnya, juga merupakan rencana jangka menengah yang menguraikan prioritas terkait aspirasi jangka panjang serta menetapkan arah strategis dan komitmen kepada masyarakat.

"Adanya kegiatan ini juga dapat merumuskan dan mengintervensi untuk menjadi kebutuhan masyarakat yang sebenarnya dan melakukan kebijakan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," tutur Munjir.

Menurut Munjir, dekot ialah lembaga musyawarah di tingkat kota yang membantu wali kota melaksanakan pembangunan serta meningkatkan pelayanan masyarakat.

"Kita memang harus membuka diri untuk mengakomodir segala aspirasi yang tumbuh dan berkembang di kalangan warga masyarakat namun, hendaknya itu dilakukan tetap berpijak kepada koridor hukum serta aturan dan norma-norma," tegasnya.

Baca Juga: 

Serap Aspirasi Dekot, Tampung Keluhan Warga Tanah Abang

Sementara itu, Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat Nasirman Chaniago mengungkapkan, persoalan warga Kecamatan Kemayoran ini berbeda dengan ketiga kecamatan lainnya yang sebelumnya sudah dilaksanakan serap aspirasi.

"Yang agak berat hanya di Kelurahan Kebon Kosong yaitu, terkait dengan status kepemilikan lahan yang dikelola oleh Setneg PPKK dan hal-hal lain seperti, masalah parkir yang sudah kita coba melalui Satpol-nya masing-masing," ucapnya.

Dalam serap aspirasi dekot dihadiri, aparatur kelurahan, Ketua RT/RW, FKDM, LMK, Karang Taruna, kader PKK dan unsur TNI.