Lurah Pegangsaan memberikan imbauan kepada pelajar di SMKN 16. Foto: pusat.jakarta.go.id
Pada unjuk rasa di Gedung MPR-DPR, Senin (25/8) lalu tidak hanya mahasiswa melainkan para pelajar juga ikut terlibat.
Untuk itu, Lurah Pegangsaan Sendi Yusup Maulana memberikan imbauan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) agar dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan cara yang tertib.
Demikian dikatakannya saat memberikan imbauan di SMKN 16, Jalan Pegangsaan, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
"Silahkan jika ingin menyampaikan aspirasi, tapi lakukan dengan cara-cara yang tertib, baik, dan tidak merusak. Jangan sampe kejadian yang sempat viral kemarin terulang. Di mana ada salah satu lurah mobilnya dirusak, pada demo di hari Senin (25/8) lalu," katanya.
Sendi juga menyarankan, sebaiknya para siswa tetap fokus belajar di sekolah, dan bagi warga untuk tetap waspada saat beraktivitas terlebih saat ini terdapat unjuk rasa di berbagai titik wilayah Jakarta Pusat.
Ia juga mengimbau para guru dan kepala sekolah untuk lebih mengawasi para siswanya.
"Tetap waspada saat beraktivitas dan manfaatkan hotline darurat. Hubungi 112 atau 13 kanal aduan yang terintegrasi dalam sistem CRM," ujarnya.
"Utamakan keselamatan diri saat berada di kerumunan atau aksi unjuk rasa. Hindari provokasi. Pulang sekolah lebih baik langsung pulang ke rumah masing-masing," imbuhnya.
Dia juga meminta untuk korcek kembali kebenarannya jika mendapatkan pesan atau berita dalam aksi unjuk rasa.
"Jika menerima pesan, cek faktanya melalui kanal Jalahoaks. Cek info pengalihan arus lalu lintas dan rute alternatif transportasi umum," ucapnya.
Sendi kembali menegaskan, sampaikan aspirasimu dengan tetap jaga ketertiban, serta patuhi aturan sesuai Pasal 6 UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Turut hadir dalam penyampaian imbauan tersebut, Kepala Sekolah SMKN 16, Kasubag TU, para guru, Kasipem, LMK, dan FKDM.