
Memasuki fase verifikasi lapangan (verlap) Program Perubahan Iklim (Proklim) Kota Administrasi tahun 2025, tim penilai mengunjungi dua lokasi di Wilayah Kecamatan Tanah Abang yaitu, RW 10 Kelurahan Kampung Bali dan RW 06 Kelurahan Karet Tengsin.
Kasubkel Lingkungan Hidup dan Ruang Terbuka Hijau Setko Kota Administrasi Jakarta Pusat Nanang Sulistyadi menuturkan, titik penilaian yang dilakukan melihat seberapa besar kesiapan warga dalam hal ini di lingkup RW dalam hal adaptasi, mitigasi serta kesiapan dalam menghadapi perubahan iklim.
Dia melanjutkan, kesiapan terutama dalam hal ketahanan pangan, apabila terjadi bencana, seumpama gempa atau banjir, bagaimana para warga mempersiapkan rumahnya maupun sekelilingnya untuk dijadikan titik kumpul.
“Ya inikan masih verlap untuk Tingkat Kota, hari ini masuk hari ketiga, artinya baru tiga kecamatan yang kita kunjungin, setiap kecamatan ada dua lokasi yang menjadi rujukan untuk dinilai, jadi total ada 18 lokasi,” ujarnya.
“Nanti setelah verlap selesai, akan ditentukan siapa yang mewakili Jakarta Pusat untuk melaju ke Proklim Tingkat Provinsi, jadi tingkatannya Proklim yaitu, Madya, Utama, dan yang paling bergengsi itu Lestari,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Kampung Bali Riska Handayani menjelaskan, untuk RW 10 Kampung Bali sudah mempersiapkan aspek-aspek penilaian proklim dari jauh-jauh hari artinya, persiapan bukan hanya untuk penilaian ini saja, melainkan memang sudah menjadi kebiasaan dari warga RW 10.
“Jadi kenapa RW 10 yang kita ajukan, karena kami dari kelurahan menilai masih banyak warga yang peduli terhadap lingkungan di RW 10 ini, salah satunya RW yang bisa mengajak warganya untuk melakukan perubahan-perubahan menjadi lingkungan yang bersih serta hijau,” ucapnya.
“Untuk RW 10 ini saya optimis bisa jadi yang terbaik, terkait beberapa catatan perbaikan dari tim verlap, nantinya akan kita perbaiki,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua RW 10 Kampung Bali Olan Rahadian mengaku pihaknya bersama para warga melakukan pembenahan lingkungan bukan untuk penilaian ini, akan tetapi memang sudah sepatutnya menjadi kewajiban dari masing-masing warga untuk tetap menjaga lingkungan.
“Kita menyadarkan warga masyarakat bagaimana pola hidup bersih, penghijauan yang baik agar asri lingkungannya, ketahanan pangan melalui budidaya ikan walaupun sudah banyak bangunan perkantoran berdiri,” tutupnya.