
Ubur-ubur ikan lele, Kadin Jakarta Pusat makmur lee, begitu bunyi pantun Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin saat membuka Rapat Pimpinan Kota (rapimkota) ke-V Tahun 2025 kepengurusan masa bakti 2021-2026.
Pembukaan Acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta Pusat ini juga ditandai pemukulan gong dan mengangkat tema "Kadin Jakarta Pusat Berkontribusi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen".
Arifin mengatakan, pemerintah mempunyai kewajiban bagaimana menciptakan suasana dinamika pertumbuhan juga perkembangan sektor perekonomian serta perizinan secara cepat dan mudah.
"Bagaimana semua aktivitas ekonomi bisa aman lancar bergerak tumbuh dan berkembang,itu lah tugas-tugas pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tutur Arifin, di Ruang Serbaguna Utama Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (7/2).
Arifin juga mempunyai komitmen bagaimana ke depannya nanti Kadin Jakarta Pusat harus lebih hebat dari wilayah-wilayah yang ada di DKI Jakarta karena aktivitasnya jauh lebih banyak dengan cara memanfaatkan teknologi digital.
"Semua kegiatan Kementerian ada di sini (Jakarta Pusat) hanya saja jika kita tidak pandai untuk bisa membangun pola komunikasi dan memanfaatkan teknologi yang sekarang berkembang transformasi digital, mau tidak mau harus dimanfaatkan untuk membangun pertumbuhan ekonomi kita lebih lagi," ujarnya.
Menurut Arifin, cara konvensional saat ini sudah ditinggalkan, sekarang semua dilakukan dengan pola digital dan berharap Kadin Jakarta Pusat tidak ketinggalan untuk bersaing dalam memasuki era globalisasi.
Ia juga berharap dalam rapimkota ini dapat menghasilkan sinergi yang baru, gagasan baru untuk kemajuan lebih baik bagi Kadin Jakarta Pusat.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengungkapkan kegiatan ini merupakan wahana yang tepat untuk bersama-sama melakukan evaluasi, koreksi, dan konsolidasi.
"Target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sudah dicanangkan oleh presiden, bukan hal yang mudah di tengah berbagai tantangan, mulai dari regulasi, kondisi ekonomi global, kemudian gelombang PHK. Jika tidak ada kolaborasi kita tidak mungkin bisa melaksanakan hal tersebut," tutupnya.