Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menginstrusikan kantor camat dan lurah yang berada di tiap wilayah untuk dapat menghadirkan urban farming atau pertanian perkotaan.
Demikian dikatakannya saat panen sayuran hidroponik di Rutan Salemba, Jalan Percetakan Negara No 88, Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
“Saya mendorong untuk kantor-kantor pemerintah, ada kantor camat, lurah maupun suku dinas akan kita upayakan menghadirkan urban farming sampai ke tingkat RT dan RW juga perlu mengadopsinya serta di gang-gang kecil bagus menerapkan model urban farming hidroponik ini,” ujarnya.
Arifin menambahkan, menanam tanaman hidroponik merupakan hal positif yang harus diketuk tularkan di lingkungan masyarakat. Selain itu, tidak memerlukan lahan yang luas.
"Medianya cukup pipa paralon dan sirkulasi air, mudah, dan hasilnya dapat meningkatkan kadar gizi dalam tubuh, selain itu juga mendukung program pemerintah pusat terkait swasembada pangan,” katanya, didampingi Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Witri Yenny Arifin.
Wali kota juga mengapresiasi atas peluncuran teh yang berasal dari daun kelor dan bunga telong yang berada di Rutan Salemba. “Daun kelor dan bunga telong mudah kita temui di sekitar kita, terlebih dibuat teh dengan mengandung gizi yang baik," tuturnya.
Sementara itu, Kalapas Salemba Beni Hidayat menuturkan, untuk di Lapas Salemba ini tersedia sebanyak 30 rak hidroponik dengan sayuran yang ditanam antara lain ada samhong, selada, kale, pakcoy, kangkung, dan lain sebagainya.
“Kami memiliki lahan sebanyak 1.100 m2, nantinya akan kita isi semua dengan urban farming, ada hidroponik, kolam gizi, dan juga ternak unggas,” ungkapnya.
“Total yang kita panen hari ini sebanyak 60 kg sayur mayur, biasanya hasil panen ini dikonsumsi warga binaan, selaian itu keluarga warga binaan yang besuk yang membutuhkan sayuran bisa diambil dengan gratis,” tutupnya.