Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin melepas peserta Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya. Foto: Andre
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin melepas 150 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam mengikuti Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya yang diinisiasi Suku Dinas Kebudayaan.
Arifin mengatakan, kegiatan ini sangat bagus karena mengantarkan siswa-siswi menuju ketempat yang memiliki makna sejarah di wilayah Jakarta.
"Saya mengajak siswa-siswi harus gembira, happy, karena kalian akan naik bus menuju objek bersejarah di wilayah Kota Jakarta," katanya, di Plaza Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Rabu (17/9).
Menurutnya, sejarah dan budaya harus terus dilestarikan sejak dini kepada para pelajar agar menambah wawasan mengenai historis Kota Jakarta.
Arifin juga meminta kepada para pelajar tidak boleh saling mem-bully, karena semua yang ada di Kota Jakarta dari beragam suku bangsa.
"Saya minta jangan mem-bully teman atas dasar suku bangsa dan kepercayaan. Kalian harus jadi perekat, saling menguatkan antar suku yang berbeda jangan saling membeda-bedakan, meceraiberaikan. Kita bisa merdeka karena bersatu padu," tuturnya.
Arifin menambahkan, untuk kegiatan ini mohon disebar luaskan ke media sosialnya masing-masing saat berada di objek bersejarah dan budaya di Jakarta.
Baca Juga:
Wali Kota Lepas 150 Kader PKK Peserta Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya ke Tiga Lokasi
Semntara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Mohammad Amin menjelaskan, kegiatan ini diikuti 150 peserta dari pelajar SMP di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat dan guru pendamping.
"Lokasi yang dikunjungi ialah, Pusat Budaya Betawi di Setu Babakan, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Museum Wayang di Kota Tua," imbuhnya.
Pelepasan ini juga turut dihadiri Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Jakarta Pusat M Reza Pahlevi, Sudin Pendidikan, Inspektorat, dan jajaran terkait lainnya.