Atasi Genangan, Pemkot Jakpus Bangun Rain Garden dan Bioswale

Reporter: H. A. Daelani | Editor: Andreas Pamakayo

Pembuatan bioswale atau rain garden di RTH Jalan Musi RW.02, Kelurahan Cideng, Gambir Jakarta Pusat, Selasa (11/1). Foto: Berlian Sigit

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Pusat membangun green infrastruktur bioswale dan rain garden untuk mengatasi genangan saat hujan lebat.

Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, pihaknya saat ini sedang membuat green infrastruktur yang disebut bioswale atau rain garden untuk memaksimalkan fungsi resapan dari Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) yang ada di wilayah Jakarta Pusat.

Mila menuturkan, yang semula debit air hujan yang jatuh ke RTH terbatas, kini menjadi lebih maksimalkan. Selain menampung air hujan dari atas juga bisa mengurangi run off, yakni air yang tergenang di badan jalan tidak dibuang ke saluran air tapi bisa dialihkan ke bioswale atau rain garden untuk diresapkan ke dalam tanah.

"Istilahnya nabung air tanah, jadi air dari hujan atau limpasan dari banjir atau genangan bisa kami resapan di sini untuk ditabung sebagai sumber air tanah buat ke depan," kata Mila saat memantau pembuatan bioswale atau rain garden di RTH Jalan Musi RW.02, Kelurahan Cideng, Gambir Jakarta Pusat, Selasa (11/1).

Menurutnya, ada enam titik bioswale atau rain garden yang dibangun di atas RTH yakni, di segi tiga Pulau Jalan depan Manggala Wana Bakti, di Median Jalan Tambak, Median Jalan Industri, segi tiga Pulau Senen Raya, di bawah fly over Karet Bivak, dan Taman Tanah Abang Timur.

"Untuk luas pembuatan bioswale dan rain garden tergantung dari luas RTH secara keselurahan, paling tidak kita buat minimal sekitar 20 persen dari luas RTH," katanya.

"Saya berharap, dengan dibangunnya green infrastruktur ini dapat memaksimalkan fungsi resapan serta dapat mengurangi genangan air di badan jalan,” tambahnya.