Pemkot Jakpus Tanam Pohon Penyerap Polusi di Pedestrian Jalan Juanda

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma bersama jajarannya menanam pohon Bungur. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma bersama jajaran melakukan kegiatan penanaman pohon di area pedestrian (trotoar) Jalan Juanda, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (6/11).

Pada momen ini tanaman jenis Bungur (Lagerstroemis Speciosa) yang juga merupakan tanaman khas Jakarta Pusat, dipilih untuk menghiasi area pejalan kaki yang sudah memasuki tahap finishing dalam proyek revitalisasi tersebut.

"Hari ini kita menanam pohon sebanyak 23 pohon di Jalan Juanda dan secara serentak di tiap titik lokasi kerja bakti. Di tiap kecamatan juga melaksanakan penanaman pohon yang langsung dikerjakan oleh camat dan jajarannya. Nah pohon yang kita tanam hari ini adalah pohon Bungur, artinya kita melihat pohon khas di Jakpus l, ada Kelurahan Bungur makanya kita tanam pohon Bungur," kata Dhany.

Selain itu, Dhany menerangkan, akan memaksimalkan spot kosong lainnya di wilayah agar dapat dilakukan penanaman pohon untuk memenuhi target 600 pohon dalam kurun waktu 3 bulan sesuai arahan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Sementara itu, Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, pemilihan tanaman jenis Bungur sengaja dilakukan untuk mencari manfaat lain dari tanaman tersebut.

"Bungur itu bagus sebagai penyerap polusi, kemudian dia juga punya ciri khas keindahan dengan bunganya yang ungu dan rajin berbunga apalagi di iklim tropis di Jakarta dengan polusi yang cukup banyak," ucap Mila di lokasi.

Selain Bungur, menurut Mila, tanaman jenis lain yang akan ditanam di wilayah Jakpus adalah Tabebuya, Mahoni, Flamboyan, Spatodea, Trembesi, dan Ketapang Kencana. Pemilihan jenis tanaman akan disesuaikan dengan kondisi lingkungannya masing-masing.

"Untuk saat ini 200-250 pohon kami sudah tanam di Jakpus. Jakpus itu kan minim RTH (Ruang Terbuka Hijau), nah koridor hijau ini harus kita ciptakan sebanyak mungkin, ga cuma di lokasi protokol tapi juga di gang-gang," tutupnya.