Sudin Kebudayaan Distribusikan 160 Set Alat Musik Islami

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Pendistribusian alat musik Islami. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat mendistribusikan alat musik Islami secara simbolis menyerahkan kepada delapan penerima, dari delapan  kecamatan.

Pendistribusian alat musik tersebut berlangsung di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (7/11).

Dalam Kesempatan ini, Kasudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat M. Nurdin menerangkan, pendistribusian alat musik Islami ini merupakan realisasi dari usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2021.

Menurutnya, usulan Musrenbang ini dimulai dari Rembuk RW kemudian berjenjang hingga Musrenbang di tingkat kota. “Kami realisasikan di tahun 2022 ini total 160 set, terdiri dari 60 set hadroh, 50 marawis, dan 50 set rebana,” katanya.

Nurdin menjelaskan, hari ini hanya delapan perwakilan dari delapan kecamatan yang menerima alat musik Islami. Sementara sisanya akan diberikan secara masal pada tanggal 9-11 November 2022 mendatang di Gedung Mashabi, Kecamatan Tanah Abang.

Untuk tanggal 9-10, lanjutnya, akan dilakukan dalam dua sesi, sesi pertama pukul 08.30-10.30 WIB, dan sesi kedua 13.30-15.30 WIB. Sementara pada tanggal 11 hanya sesi siang.

“Tanggal 9, sesi 1 Kecamatan Senen, sesi 2 Kecamatan Tanah Abang dan Menteng. Tanggal 10 sesi 1 Kecamatan Johar Baru, sesi 2 Kecamatan Kemayoran dan Kecamatan Gambir. Tanggal 11, Kecamatan Sawah Besar dan Kecamatan Cempaka Putih,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Setko Jakarta Pusat M. Fahmi mengharapkan, alat musik Islami yang diberikan pada warga berdasarkan aspirasi masyarakat dapat bermanfaat. Serta dapat memberikan pengetahuan dan melatih bakat warga masyarakat.

Dia juga menekankan, agar ada proses regenerasi di masyarakat yang meneruskan kesenian alat musik Islam. “Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan manfaat di bidang seni sekaligus menjadi ajang syair dan syiar di bidang agama. Sehingga menghasilkan regenerasi kedepannya,” ungkapnya.