Wawali Jakpus Jadi Juri Bidang Pemerintahan Pada Seleksi Abnon 2023
Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor: Andreas Pamakayo
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Chaidir menjadi juri Bidang Pemerintahan pada seleksi Abang None (Abnon) Tahun 2023, di salah satu hotel kawasan Jalan Hasyim Ashari, Kecamatan Gambir, Jumat (23/6).
"Semua peserta terlihat antusias dan memiliki nilai kompetensi pengetahuan yang relatif sama sehingga, dewan juri harus sangat berhati-hati dalam memberikan nilai akhir," kata Chaidir di sela-sela penjurian.
Chaidir menjelaskan bahwa dirinya menjadi Juri Bidang Pemerintahan karena sebagai salah satu tolak ukur penilaian yang mesti ditanyakan kepada para peserta abnon.
“Tadi banyak yang saya tanyakan, ada masalah jumlah kecamatan dan kelurahan di Jakarta Pusat. Selain itu, juga perihal perpindahan ibu kota ke IKN, bagaimana mereka menyikapinya, dan banyak lagi tadi. Namun, mereka bisa menjawabnya, nampaknya para peserta ini sudah digembleng secara baik saat karantina,” ucapnya.
Menurutnya, perkembangan dunia digital untuk memudahkan mencari informasi juga membantu para peserta mengetahui materi pemerintahan.
“Hampir rata-rata sama, mereka bisa menjawab pertanyaan dari dewan juri lainnya dengan materi yang beragam, anak-anak sekarang kan familiar dengan media sosial, ilmu banyak tersebar di sana,” tuturnya.
Chaidir berharap, nantinya yang terpilih sebagai perwakilan Abang None Jakarta Pusat Tahun 2023 memiliki kapabilitas yang mumpuni agar bisa mengharumkan nama Jakarta Pusat di provinsi dan juga di nasional.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran dan Atraksi Sudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat Endang Suryanti menambahkan, penjurian sendiri terbagi menjadi lima tahap, dan untuk yang sekarang ini dilakukan merupakan tahap ketiga atau penjurian tengah.
Selanjutnya, kata Endang, semua peserta nantinya masuk ke penjurian keempat saat malam keakraban atau Road to Final Abnon yaitu pada 5 Juli di Senayan Park dan tahap akhir yaitu Malam Final Abnon yang akan dilaksanakan pada 12 Juli mendatang di GKJ.
“Untuk dewan juri yang dilibatkan ada dari psikolog, dari pemerintahan, kebudayaan Betawi, pengetahuan kepariwisataan, public relation, dan pemasaran, public speaking, etika serta kepribadian, penampilan dan tata busana,” tambahnya.
Endang menerangkan, para abnon kurang lebih satu bulan diberikan pendidikan terkait public speaking, tari nandak, dan lainnya yang diberikan para senior serta tenaga pendidik yang ahli di bidangnya.
“Nanti akan dipilih enam besar dari 15 pasang yang ada saat ini, dan untuk yang lanjut ke tingkat provinsi yaitu pasangan terbaik 1 dan 2,” pungkasnya.