ASN Pemkot Jakpus Ikuti Skrining Kesehatan dan Kebugaran

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Senam peregangan bersama. Foto: Maulana

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat bersama Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Provinsi DKI Jakarta menggelar Skrining Kesehatan dan Kebugaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Wakil Wali (Wawali) Kota Administrasi Jakarta Pusat Chaidir mengatakan, diselenggarakannya skrining ini dalam rangka melihat tingkat kesehatan dan kebugaran para ASN yang bertugas di Kota Administrasi Jakarta Pusat.

"Manfaatnya untuk para ASN bisa mengetahui saat dini gejala apa yang dapat mengganggu kesehatannya dan mengganggu tugasnya sebagai ASN," katanya, di halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (2/7).

Menurutnya, skrining kesehatan dan kebugaran ini dibagi menjadi empat gelombang di mana setiap satu gelombang diikuti sekitar 250 ASN.

"Alhamdulillah melihat kondisi fisik para ASN cukup baik, sehat dan bugar serta memenuhi standar dalam bertugas sebagai ASN. Kita lihat tidak ada yang kelihatan lemas, loyo, letih, semuanya bugar. Mungkin kalau bisa ini diadakan rutin setiap enam bulan sekali," tuturnya.

"Saya berpesan untuk para ASN tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Jaga pola makan yang seimbang serta hindari merokok," imbuhnya.

Sementara itu, Kasatpel UKP PPKP DKI Jakarta Dr Lenny Hertidamai memaparkan, ada dua skrining yang dilakukan yaitu, skrining kebugaran yang dilakukan dengan lari atau jalan sejauh 1,6 kilometer yang diawali dengan senam peregangan bersama, pengecekan tensi darah, berat, dan tinggi badan serta gula darah.

Lalu, lanjutnya, ada pelaksanaan tes TBC jika beresiko berdasarkan indikasi pada kuesioner yang diberikan sehari sebelumnya, tes HIV jika bersedia dan Pap Smear/IVA Tes bagi perempuan dengan kriteria tertentu.

"Semoga skrining ini bisa berjalan secara berkelanjutan setiap tahun dan nanti bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan medical check up di mana pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh," paparnya.

"Kegiatan ini juga untuk mengetahui para ASN sehat, bugar atau ada penyakit tidak menular. Adanya skrining ini bukan untuk mengobati, namun merubah perilaku hidup sehat," tandasnya.