Dinas LH Lakukan Penilaian Proklim Madya di Dua RW Jakpus
Reporter: Muhammad Aulia | Editor: Andreas Pamakayo
Tim Penilai Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta melakukan penilaian terkait Proklim Madya, di RW 06 Kelurahan Cempaka Putih Barat dan RW 08 Kelurahan Tanah Tinggi.
Plt Kepala Seksi (Kasie) Peran Serta Masyarakat Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Pusat Enrile Indro mengatakan, kegiatan proklim merupakan penghargaan terhadap masyarakat yang sudah melakukan mitigasi, adaptasi, dan membangun kelembagaan menghadapi perubahan iklim. Kegiatan verifikasi dalam rangka mencocokkan antara dokumen dengan kondisi lapangan.
"Jadi penilaian ini bukan lomba, hanya mencocokkan dokumen yang sudah disampaikan dan seperti apa kondisinya di lapangan," katanya, Rabu (31/7).
Enrile menjelaskan, kegiatan proklim tidak bermaksud melombakan peserta dan mencari pemenang. Tetapi, memastikan apakah RW di maksud sudah memenuhi kategori sebagai kampung dengan predikat Proklim Madya. Di Jakarta Pusat sendiri lima RW telah dipilih sebagai perwakilan.
Enrile melanjutkan, penilaian yang dilakukan meliputi upaya adaptasi, mitigasi, dan kelembagaan menghadapi perubahan iklim. Selain itu, penilaian juga mempertimbangkan apakah aksi-aksi tetap berjalan dengan adanya kelembagaan.
"Kondisinya di kedua RW ini masuk kategori padat penduduk. Cuma di Cempaka Putih Barat lebih luas hingga bisa lebih leluasa untuk penghijauan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Johar Baru Andre Ravnic mengaku cukup optimistis RW 08 Kelurahan Tanah tinggi bisa memenuhi kualifikasi sebagai kampung Proklim Madya Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Berbagai persiapan yang dilakukan selama ini telah melibatkan beragam stakeholder.
Andre menjelaskan, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama pihak kecamatan dan kelurahan telah melakukan pembinaan urban farming untuk mengembangkan tanaman produktif. Kegiatan itu, membina warga mulai dari proses semai hingga memanen tanaman produktif dengan memanfaatkan lahan yang terbatas.
"Selain itu, warga juga berinisiatif membangun atap tadah hujan yang airnya dimanfaatkan untuk menyiram tanaman," ungkapnya.
Kemudian juga dilakukan pengerukan Kali Sentiong oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat di kawasan RW 08 Tanah Tinggi mengantisipasi bencana banjir.
"Persiapan ini tidak hanya untuk penilaian saja. Jauh sebelumnya ini sudah kita telah berkolaborasi dan melakukan bersama warga," tandasnya.