Sebanyak 100 Warga Peduli AIDS Ikuti Pembinaan dan Penguatan KIE
Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor: Andreas Pamakayo
HIV AIDS menjadi masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian serius. Perhatian bukan hanya dukungan medis tetapi juga psikologis, sosial, dan pendidikan serta menciptakan situasi yang kondusif bagi para penderitanya.
Untuk itu, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jakarta Pusat melakukan pembinaan dan penguatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bagi Warga Peduli AIDS (WPA).
Plt Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Jakarta Pusat Asdirwati Ali menjelaskan, adanya pembinaan ini agar para WPA mengetahui cara merangkul penderita HIV AIDS untuk mau memeriksakan diri ke puskesmas serta menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan warga masyarakat yang terindikasi AIDS.
“Adanya pembinaan ini dan seiring berjalannya waktu semoga pada tahun 2030 nanti Jakarta khususnya Jakarta Pusat bebas dari HIV AIDS, tidak ada lagi penularan, kematian maupun diskriminasi bagi penderita HIV AIDS,” ucapnya.
Asdirwati menambahkan, setiap kelurahannya terdiri dari dua orang WPA, sehingga untuk seluruh Jakarta Pusat ada sekitar 88 WPA yang mengikuti pembinaan dan penguatan KIE.
"Ada 88 WPA yang ikut sosialisasi, lalu kita juga mengundang pihak terkait dari Sudin Kesehatan sebagai pembicara, juga dari lembaga lainnya. Total undangan untuk kegiatan ini sebanyak 100 peserta," katanya.
Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Sekko Jakarta Pusat Reza Pahlevi menuturkan, WPA merupakan mitra penting bagi pemerintah dalam mensosialisasikan informasi yang benar dan akurat serta menjadi penggerak dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Jadi para WPA ini telah dikukuhkan berdasar SK Lurah di masing-masing wilayah. Oleh karena itu, pembinaan dan penguatan KIE perlu dilakukan untuk menambah informasi tentang berbagai cara penanganan HIV AIDS,” tuturnya.
Reza juga mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini seraya berharap para WPA dapat menjalankan tugas dengan baik, sehingga angka penyebaran AIDS dapat terus berkurang serta masyarakat dapat semakin peduli dan teredukasi mengenai bahaya penularan HIV/AIDS.