Peresmian Halte Jaga Jakarta dan Bus Listrik. Foto: Zaki Ahmad Thohir
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mendampingi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan pergantian nama Halte Transjakarta Senen Sentral menjadi Halte Jaga Jakarta sekaligus peluncuran armada bus listrik.
Halte Transjakarta Senen Sentral, Jakarta Pusat, yang kondisinya sempat rusak dan terbakar saat terjadi unjuk rasa tersebut mulai dilakukan perbaikan dan pembersihan sejak Selasa, 2 September lalu.
Pramono Anung mengungkapakan alasan pergantian nama dari Halte Senen Sentral menjadi Jaga Jakarta merupakan pengingkat agar kita semua dapat menjaga Jakarta.
"Perubahan nama ini dilakukan karena untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama, supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran Balai Kota memutuskan untuk merubah Halte Sentral Jakarta ini menjadi Jaga Jakarta," ucapnya, di Halte Jaga Jakarta, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9).
Pramono juga mengapresiasi masyarakat Jakarta atas peran serta kepeduliuan dan gotong-royong yang dilakukan saat Jakarta sedang menghadapi tekanan saat unjuk rasa.
"Menjaga Jakarta tidak mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah tanpa adanya peran serta dari masyarakat, saya secara khusus mengucapkan beribu terima kasih kepada masyarakat," katanya.
Selain Halte, sejumlah fasilitas umum yang rusak akibat kericuhan juga sedang diperbaiki. Hal tersebut agar masyarakat Jakarta bisa kembali memanfaatkannya sebagai moda transportasi.
"Dalam kesempatan ini saya bersyukur karena tidak lebih dari 7 hari Jakarta sudah normal kembali, saya memohon maaf karena harga tiket Transjakarta tarifnya juga kembali normal," tuturnya
Pramono iuga berterima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga Polda Metro atas arahan Presiden Prabowo untuk memperbaiki Halte dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang berada di kawasan Senen.
"Mudah-mudahan dengan memorable yang ada, yang dibuat. Memang sengaja diskusi kami dengan Dirut Transjakarta supaya dapat mengingatkan, bahwa di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan pernah terulang kembali bagi warga Jakarta,” pungkasnya.