Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) kembali menyelenggarakan pelatihan diversifikasi olahan hasil pertanian, di Training Center Pertanian Klender, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Kamis (11/7).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma dan secara simbolis memberikan peserta alat mixer, serta bahan bakunya seperti, nanas, brokoli, cabai, susu, minyak goreng, telur ayam, dan lain sebagainya.
Dhany Sukma mengapresiasi kegiatan ini karena merupakan salah satu strategi peningkatan ketahanan pangan dan menumbuhkan persaingan dalam pengolahan makanan, di mana saat ini produk-produk dari mancanegara mendominasi makanan di Jakarta.
"Kita ingin ada strategi baru dalam menumbuhkan diversifikasi pengolahan pangan khususnya pertanian supaya ada keragaman, tampilan-tampilan baru tanpa mengurangi pangan yang aman, bergizi, dan beragam. Tentu strateginya ialah memberikan pelatihan kepada masyarakat, sehingga makanan beragam ini tidak didominasi dari luar tetapi kita bisa menjadi tuan rumah yang menampilkan persaingan yang positif," katanya.
Dhany menuturkan, manfaat jangka pendek dari pelatihan ini ialah menciptakan makanan yang sarat akan gizi yang bagus untuk dikonsumsi kelurga dan balita.
"Dalam pelatihan ini ada kelompok PKK, Posyandu yang bisa mendapat alternatif atau strategi baru untuk membuat makanan olahan yang mudah dicerna oleh anak-anak kita dengan asupan gizi yang baik, bervariatif serta berkualitas. Ada juga Jakpreneur kalangan milenial dan Gen Z yang tentunya memiliki pemahaman informasi lebih cepat dan memiliki pemikiran inovasi-inovasi baru," tuturnya.
"Semoga dengan pelatihan ini kapasitas para peserta bisa kita tingkatkan, terapkan, dan juga ketuk tularkan serta dikembangkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kasudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti menjelaskan, kegiatan pelatihan diversifikasi olahan hasil pertanian angkatan kedua ini diikuti oleh dua kecamatan yaitu, Menteng dan Senen di mana masing-masing kecamatan menyertakan 25 orang sehingga total 50 orang pesertanya.
"Setiap pelaksanaan pelatihan kita gelar selama 2 hari, narasumber dari Politeknik Pertanian Indonesia yang mengajarkan olahan susu almond, dan besok ada narasumber dari CV D&D Indonesia pengolahan selai dan sirup nanas, cookies dan mie sehat," jelasnya.
Menurutnya, diversifikasi merupakan salah satu kegiatan yang turut mendukung konvergensi penurunan stunting yang ada di Sudin KPKP mulai dari diversifikasi olahan pertanian, diversifikasi olahan hasil peternakan maupun diversifikasi pengolahan hasil perikanan.
"Ini adalah bentuk dukungan Sudin KPKP dalam konvergensi penurunan stunting, jadi kepesertaannya juga kita sesuaikan ada kader posyandu dan PKK pokja 3 sehingga bisa menyampaikan menularkan kepada kader, kepada warga lingkungan apa yang didapat dalam pelatihan ini," ucapnya.