Festival Harmoni Bintang di Terowongan Kendal. Foto: R Maulana Yusuf
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam kegiatan Festival Harmoni Bintang di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Minggu (3/8).
Dalam kesempatan ini, Abdul Mu'ti mengatakan, Festival Harmoni Bintang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80.
"Kegiatan Harmoni Bintang ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus dengan beragam acara mulai dari Jalan Sehat, ditampilkan berbagai karya dari para murid dari Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), hingga satuan pendidikan nonformal dan informal," katanya.
Abdul Mu'ti menuturkan bahwa semua anak Indonesia adalah bintang yang memiliki beragam potensi besar, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.
"Sebenarnya semua anak Indonesia adalah bintang. Semua anak Indonesia apa pun keadaan mereka, fisiknya, ekonominya, mereka punya potensi yang luar biasa. Tugas kami di Kementerian adalah memfasilitasi, mendampingi, dan membantu mereka untuk tumbuh berkembang mencapai cita-cita yang mulia sesuai dengan bakat dan kemampuannya," tuturnya.
Abdul Mu'ti memaparkan kemampuan luar biasa anak Indonesia itu dapat dilihat dari beragam karya yang dipamerkan di Festival Harmoni Bintang.
"Hari Ini tadi ditampilkan ada fashion show, kemudian pertunjukan musik dari SLB Cicendo Bandung yang itu sudah berprestasi beberapa kali tampil di Jepang dan negara yang lainnya, dan juga karya-karya dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan lembaga-lembaga kursus yang selama ini menjadi mitra kami dalam memberikan layanan pendidikan," paparnya.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat seharusnya tidak merasa pendidikan hanya dapat ditempuh di sekolah-sekolah formal saja namun setiap jenis sekolah akan mengembangkan beragam potensi yang dimiliki peserta didiknya.
"Jadi karena itu kami mengajak semua masyarakat, kalau tidak bisa masuk di lembaga pendidikan formal, itu bukan akhir segalanya karena masih ada lembaga pendidikan, layanan pendidikan yang kami sediakan bagi masyarakat di PKBM, di kursus-kursus, itu juga bagian dari pendidikan," tandasnya.