
Dalam rangka mengurangi beban pembungan sampah rumah tangga ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat menggelar rapat monitoring dan evaluasi pelaksanaan bank sampah.
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mengatakan, keberadaan bank sampah khususnya di tingkat RW harus digiatkan kembali seiring dengan makin menumpuknya sampah rumah tangga yang ada di TPST Bantargebang.
"Terkait pengurangan sampah ke TPST Bantargebang saya minta tingkatkan kembali Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) lingkup RW. Dan laporkan perkembangan lewat data pada tiap bulannya," katanya, di Ruang Rapat Walikota, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (20/5).
Selain di lingkup RW, wali kota juga meminta para kepala sekolah memberikan laporan data sampah ke Kasudin JP 1 dan 2, kemudian baru dikumpulkan dan disetor saat monev bulanan.
Di sisi lain, Arifin juga mengimbau untuk menggencarkan penanaman tanaman, baik di lingkungan pemerintahan maupun perkantoran swasta.
“Kita menyadari bahwa lahan terbuka di Jakarta Pusat sudah tidak banyak namun, kita harus menyiasatinya silakan tanam pohon pelindung, atau kalau lahan terbatas bisa tanam tanaman produktif contohnya cabai. Jalin juga kolaborasi dengan CSR terkait bibit tanaman," jelasnya.