Sensus Ekonomi 2016 Akan Dijadikan Kebijakan Nasional

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Sensus Ekonomi 2016 merupakan yang ke empat  dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setelah sensus ekonomi tahun 1986, 1996 dan 2006. Untuk tahun 2016 Sensus Ekonomi sasarannya adalah para pelaku usaha ekonomi diluar sektor pertanian, baik yang profit oriented maupun non profit oriented. Jelas Walikota Jakarta Pusat, Mangara perdede saat membuka Sosialisasi Sensus Ekonimi 2016 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jum’at (15/4).

Dikatakan, Sensus Ekonomi 2016 pendataannya cukup besar karena hasilnya akan dijadikan dasar dalam pembuatan kebijakan nasional. Oleh karena itu mengingat SE 2016 cakupan  sasarannya sangat luas, tentunya banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui, diantaranya birokrasi perusahaan bahkan ada yang menolak untuk didata, maka ini akan memakan waktu yang cukup lama, ucap Mangara.

Untuk mengatasi tantangan dan rintangan tersebut,  pihak BPS Jakarta Pusat supaya bersinergi dengan para asosiasi perusahaan, Kadin, Perbankan serta para SKPD se Provinsi DKI Jakarta, pengelola gedung perkantoran, perguruan tinggi serta lainnya. “ yang penting para petugas Sensus dapat memberikan pemahaman dan menyakinkan manfaat dari adanya sensus nasional, “ papar Mangara.

Bagi pemerintah sensus ekonomi manfaatnya sangat besar karena untuk membuat kebijakan ekonomi sesuai kebutuhan masyarakat. Maka itu saya berharap kepada para peserta sosialisasi supaya mengikuti dengan sungguh-sungguh, dan bagi yang belum mengerti jangan sungkan untuk bertanya, tambah Mangarah.

Peserta Sensus ekonomi 2016 diikuti 100 orang dari SKPD/UKPD, Camat dan Lurah se Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut berlangsung selama satu dengan nara sumber dari anggota DPR RI Komisi XI, jelas Ka. BPS Jakpus, Foeji. (AD)