Pembangunan MRT Fase 2, Sekko Jakpus Minta Perhatikan Dampak Sekitar

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Rakor Pembangunan MRT Fase 2, di Ruang Rapat Wali Kota, Kantor Wali Kota. Foto: Sultan Wiswadewa Staf Intern

Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Iqbal Akbarudin meminta pihak MRT memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan saat proses pembangunan fase 2 bagi masyarakat sekitar. 

Iqbal mengatakan, meskipun kedepannya ada dampak peningkatan perekonomian yang akan dicapai dengan kemudahan transportasi yang ada. Namun, pada saat pembangunan nantinya banyak ekses yang terdampak sosial dan ekonomi bagi warga sekitar maupun dunia usaha. Apalagi pada tahap 3 pembangunan, di mana akan ada rekayasa lalu lintas dan penyempitan jalur untuk kepentingan pembangunan.

"Pada saat ini saya sampaikan agar pembangunan MRT memikirkan ekses dari dunia usaha yang ada di sekitar lokasi agar tidak terdampak. Apalagi saat ini dunia usaha tengah lepas landas akibat 2 tahun pandemi," ungkapnya usai Rakor Pembangunan MRT Fase 2, di Ruang Rapat Wali Kota, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa (2/8).

"Jadi semoga ada pertimbangan kebijaksanaan lain yang dapat meringankan juga dunia usaha yang terdampak pembangunan MRT," jelasnya.

Iqbal juga menginstruksikan jajaran camat lurah dan SKPD terkait untuk mengidentifikasi semua kemungkinan yang akan timbul dari ekses ini. Selain itu, hasil rapat ini nanti akan dijadikan bahan sosialisasi ke masyarakat.

"Camat dan lurah yang akan bersosialisasi di masyarakat kedepannya ada pihak MRT yang langsung bersosialisasi ke masyarakat sekitar, baik di kelurahan maupun di kecamatan untuk mempertebal lagi informasi pentingnya MRT," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Divisi Project Management MRT Fase 2 Sony Derta mengatakan, dalam pembangunan MRT tahap 2 ini akan dibangun tiga stasiun bawah tanah dari Harmoni hingga Hayam Wuruk.

Menurutnya, tahapan pengerjaan ini ditargetkan rampung 2029 mendatang. Selama pengerjaan MRT ini akan ada rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan. "Area Gajah Mada tidak bisa dilintasi saat pengerjaan, kita sudah siapkan jalur alternatif untuk menghindari Jalan Gajah Mada. Sementara Harmoni-Hayam Wuruk akan dilakukan contraflow," terangnya.