Tutup Pelatihan Seni Rupa Kriya, Sekko Berharap Bisa Jadi Program Berkelanjutan

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Sekko berserta jajaran terkait menutup pelatihan Seni Rupa Kriya. Foto: Malik Maulana

Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin menutup Pelatihan Seni Rupa Kriya yang diinisiasi oleh Suku Dinas Kebudayaan yang telah berlangsung selama 10 hari sejak tanggal 18 Agustus 2022 di Gedung PPSB M. Mashabi, Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Kamis (31/8).

Iqbal mengatakan, pelatihan ini sangat bagus karena melatih keterampilan tangan para peserta didik dengan memanfaat semua material yang ada disekitar seperti kain, kayu, plastik, dan lainnya.

"Ini sejalan penggalakkan bank sampah yang ada di sekolah-sekolah untuk mengurangi produksi sampah dan juga bisa menjadi pengelolaan atau pengolahan sampah yang ada di sekolah dengan menjadikannya kerajinan seperti ini," katanya.

"Di samping itu menumbuhkan rasa cinta lingkungan di sekolah dan menimbulkan kepekaan untuk memanfaatkan seluruh potensi yang ada disekitarnya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai," imbuhnya.

Iqbal pun memuji hasil karya para siswa yang mengikuti pelatihan. Menurutnya jika dikembangkan untuk kegiatan yang membutuhkan souvenir bisa diambil atau dipesan di sini.

"Ke depan harus menggandeng instansi terkait dan jadikan program yang sustainable atau berkelanjutan dengan mensinergikan potensi yang ada untuk mengembangkan pelatihan ini," ucapnya.

Sementara itu, Kasudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat M. Nurdin mengungkapkan, kedepannya pihaknya siap memperbanyak peserta pelatihan.

"Nantinya akan ada pelatihan lagi selanjutnya, kita akan bekerja sama dengan Sudin Pendidikan Wilayah 1 dan 2 untuk kegiatan ini dan bisa berlangsung di sekolah-sekolah," ungkapnya.

Nurdin pun optimis ketika kegiatan seni rupa kriya ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah maka bukan tidak mungkin menjadi suatu hal yang bernilai.

"Nantinya anak-anak yang akan berkarya dan menitipkan hasilnya di PPSB M.Mashabi ini, jika ada yang membutuhkan souvenir bisa mengambilnya dan itu bisa menjadi income buat anak didik kita," ujarnya.

"Saya berharap Ini bisa menjadi bekal anak-anak kita untuk masa depan dalam menempuh kehidupan," tutupnya.