Wali Kota Ajak Jajarannya Tanamkan Anti Korupsi Dalam Pikiran dan Hati

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Festival Anti Korupsi di Pos Bloc. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengajak jajarannya untuk menanamkan anti korupsi ke dalam pikiran dan intuitif. Hal ini diungkapkannya saat menghadiri puncak acara Festival Anti Korupsi bersama dengan Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat, di Pos Bloc, Rabu (23/11).

Menurut Dhany, korupsi merupakan kejahatan yang sangat besar bagi bangsa dan negara. Sehingga melalui kegiatan hari anti korupsi ini kita menanamkan secara ontologi bahwa anti korupsi itu ada di dalam pikiran kita secara intuitif. Sehingga, kedepannya anti korupsi ini melekat kedalam perilaku.

“Jadi anti korupsi ini melekat tidak hanya berdasarkan aturan saja tetapi dalam perilaku kita harus dipegang teguh untuk menjaga integritas. Anti korupsi ini harus diamalkan bukan hanya orang per orang tapi secara keseluruhan,” jelasnya.

Selain itu, Dhany juga menyampaikan persoalan korupsi ada kaitannya dengan etika sosial. Terjadinya korupsi dipengaruhi sikap permisif yang ada di masyarakat terhadap korupsi begitupun dengan organisasi. Sehingga ketika ingin membumikan nilai-nilai integritas budaya anti korupsi harus memiliki komitmen bersama bahwa korupsi merupakan musuh bersama yang harus diatasi bersama-sama.

“Melalui kegiatan ini diharapkan sudin, suban, camat, lurah harus ikut terlibat memerangi korupsi. Apalagi kita diatur dengan PP 94 tentang disiplin pegawai. Ada kewajiban umum, kewajiban ada larangan, di situ juga ada konsekuensi ketika itu dilanggar,” tegasnya.

Bus Anti Korupsi

Kegiatan ini merupakan penutup rangkaian road show bus anti korupsi ke seluruh kota di DKI Jakarta. Sebelum acara puncak di Pos Bloc, Festival Anti Korupsi Jakarta Pusat digelar di SMKN 27 dan SMAN 77. Beragam kegiatan menyertai selain kehadiran dari bus anti korupsi.

“Dalam kegiatan juga digelar lomba poster, puisi dan film pendek bagi siswa. Kegiatan ini kolaborasi antara Inspektorat DKI Jakarta dengan wali kota dan UKPD di wilayah,” ujar Inspektur Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat.

Dijelaskan Syaefuloh, bus dilengkapi fasilitas buku-buku anti korupsi, alat pemutar video dan area aktifitas dilengkapi pendingin ruangan. Setelah festival ini, bus itu dipastikannya akan terus bergerak ke sekolah, pusat keramaian, pelayanan, perbelanjaan dan perkantoran mengkampanyekan nilai-nilai anti korupsi di tengah masyarakat.

Di tempat yang sama, Inspektur Pembantu Kota Administrasi Jakarta Pusat, Taufik menerangkan, sebelum puncak perayaan Hari Anti Korupsi ini Pemprov DKI Jakarta bersama Pemkot Administrasi Jakarta Pusat menghadirkan bus anti korupsi. Bus ini berkunjung ke sekolah dan mengedukasi para siswa dan masyarakat terkait nilai anti korupsi.

"Harapannya dengan terus kita menggulirkan gerakan ini akan tumbuh kesadaran dan budaya di jakarta untuk menolak, melawan, dan kita bebas dari perilaku korupsi," katanya. 

Selain itu, lanjut Taufik, ke depan aktivitas bus anti korupsi ini akan terus dilakukan. "Bus ini akan tetap beroperasi dengan duta anti korupsi dalam menyebarkan nilai anti korupsi ke tiap sekolah-sekolah yang ada di wilayah Jakarta Pusat," tandasnya.