Sudin Nakertransgi Kembali Gelar Pelatihan Minuman Kesehatan dan Pembuatan Logo Angkatan Kedua
Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor: Andreas Pamakayo
Setelah sukses dengan pelatihan angkatan pertama, Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali membuka pelatihan pembuatan minuman kesehatan angkatan kedua, di RPTRA Melati 04 dan RPTRA Raning, Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil) Kecamatan Tanah Abang, Senin (27/2).
Tak hanya pelatihan pembuatan minuman kesehatan tetapi, para 50 peserta ini juga diajarkan membuat logo produk yang nantinya akan dipasarkan.
Tenaga Pendidik Desain Logo Mohamad Adha Wahyudi mengatakan, keberadaan logo sangat penting bagi pemasaran suatu produk UMKM ataupun Jakpreneur.
“Jadi kita buat simpel aja melalui gawai, nanti kita pakai aplikasi yang gratis yaitu, canva. Kita pandu dari proses mengunduh aplikasinya, lanjut daftar, dan sampai pembuatan logo sesuai produk yang ingin dipasarkan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Mohamad Adha Wahyudi, pelatihan yang digagas Sudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat ini sarat akan manfaat. Selama 5 hari diberi panduan beragam ilmu untuk memulai usaha secara mandiri.
“Hari pertama pembuatan logo, hari kedua belajar pengurusan NIB, hari ketiga belajar foto produk, hari keempat pembuatan poster, dan hari terakhir itu belajar pemasaran, khususnya yang kita pelajari di sini pemasaran melalui media instagram,” ungkapnya.
Baca Juga:
Sebanyak 50 Peserta Mengikuti Pelatihan Pembuatan Minuman Kesehatan
Sementara itu, Kasudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat Sudrajad menambahkan, fungsi Sudin yaitu untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui intervensi dalam bentuk pelatihan-pelatihan, salah satunya pelatihan pembuatan minuman kesehatan ini.
Sudrajad menuturkan, untuk tahun ini ditargetkan 1.200 peserta bisa mengikuti pelatihan yang diprakarsai Sudin Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat.
“Ini kita pakai anggaran 2023. Selain pelatihan ini, nanti ada pelatihan pembuatan kue, memasak masakan Timur Tengah, ataupun masakan Asia,” paparnya didampingi Plt Kasie P3T (pelatihan, penempatan produktivitas, dan transmigrasi) Titis Sri Hartopo.
Menurut Sudrajad, setelah pelatihan ini akan diberikan peralatan-peralatan penunjang untuk memulai usaha.
“Jadi tidak kita lepas gitu aja, kita bantu pembuatan NIB, setelah semua terpenuhi syarat-syaratnya, nanti kita bantu untuk kurasi agar bisa masuk E-order, kan kalau sudah masuk E-order, ketika mau ada kegiatan di lingkungan pemprov DKI Jakarta, bisa pesan di produk yang bapak atau ibu miliki, otomatis penghasilan bertambah dan juga membuka peluang usaha untuk warga lainnya,” tegasnya.