Sambut Ramadan, Sudin Parekraf Jakpus Gelar Wisata Religi di Empat Masjid Bersejarah
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pengenalan destinasi wisata religi yang bertajuk "Familiarization Trip (Famtrip) Wisata Religi Jakarta Pusat Tahun 2024".
Famtrip wisata Religi yang berlangsung hari ini minggu (3/3) pagi diawali dengan berkumpul di Halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat yang dilanjutkan menuju empat masjid bersejarah yaitu, Masjid Istiqlal, Masjid Riyadh/Makan Habib Ali Kwitang, Masjid Al Ma'mur Cikini, dan Masjid Cut Meutia.
Kepala Suku Dinas Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat Wiwik Satriani mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakan famtrip untuk meningkatkan potensi destinasi wisata religi melalui pengenalan dan penelusuran masjid-masjid yang memiliki nilai sejarah dan keagamaan.
"Famtrip ini diikuti 50 peserta yang berasal dari perwakilan majelis ta'lim yang ada di Jakarta, tak hanya Jakarta Pusat tetapi ada juga dari Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat serta Jakpreneur binaan Parekraf, PKK Jakarta Pusat, abang none, dan para konten kreator," katanya.
"Kita akan membangun citra positif Jakarta melalui promosi khususnya wisata religi yang ditampilkan oleh para peserta melalui medsos masing-masing dan mendukung kegiatan promosi pariwisata Jakarta di dalam dan luar negeri," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta yang merupakan perwakilan Jakpreneur binaan Parekraf Apriani mengaku senang dan bersyukur bisa ikut sertakan dalam Famtrip Wisata Religi ini karena bisa lebih mengenal dan mengetahui sejarah masjid-masjid.
"Bagus sekali makannya saat ditawari ikut famtrip ini saya langsung setuju. Karena jarang sekali biasanya ke masjid hanya untuk salat tetapi sekarang diceritakan sejarah masjidnya. Ini bisa menjadi ilmu buat saya dan nanti akan saya ceritakan ke anak dan cucu saya nanti," ucapnya.
"Kalau bisa wisata religi ini bisa rutin diselenggarakan agar kita bisa mengenal dan mengetahui sejarah-sejarah masjid yang ada di Jakarta," harapnya.