Tim pembinaan dan pendampingan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengunjungi dua Calon Sekolah Adiwiyata Nasional yakni, SMK Said Naum Kelurahan Kebon Kacang, dan SMKN 16 Kelurahan Pegangsaan, Rabu (5/7).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting yang memimpin kegiatan ini menjelaskan, kedua sekolah tersebut merupakan bagian dari delapan sekolah yang diusulkan sebagai Calon Adiwiyata Sekolah Nasional.
"Jadi kita dengan tim terkait tingkat kota ingin memberikan pembinaan supaya sekolah ini betul-betul siap baik secara teknis maupun administrasi," ucapnya.
Bakwan Ferizan Ginting melanjutkan, berdasarkan komponen yang dipersyaratkan dua sekolah tersebut sebenarnya sudah memenuhi syarat, karena telah memiliki fasilitas urban farming, kolam gizi, dan taman.
Namun, ia kembali menegaskan, program Sekolah Adiwiyata Nasional ini lebih bertujuan untuk membina karakter siswa berbasis lingkungan.
"Jadi (lebih) ke perilaku mereka. Umpamanya membawa tumbler, mengurangi sampah dari sumbernya, mengolah sampah, merawat taman. Jadi ketika kita datang sekolah ini memang menjadi sekolah yang anak-anaknya berperilaku yang berbasis lingkungan. Ini sebenarnya yang kita tuju, bukan hanya sekedar melihat fisik tapi karakter anak itu kita bentuk," terangnya.
Baca Juga:
SDN 01 Petojo Selatan dan SMKN 38 Karet Tengsin Maju Sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri
Program Calon Sekolah Adiwiyata Nasional ini tentunya mendapatkan respon positif dari pihak sekolah yang diusulkan.
Kepala Sekolah SMK Said Naum Kebon Kacang Fika Widya Sawitri mengaku senang sekolahnya menjadi salah yang diusulkan Pemkot Administrasi Jakarta Pusat.
"Rasanya bahagia sekali kita bisa jadi bagian pelengkap, cinta lingkungan, menjadi Calon Adiwiyata Tingkat Nasional. Ini juga jadi motivasi tambahan bahwa ini memang tidak hanya kita diberikan kesempatan dari segi berkah saja, tapi benar-benar dari penataan sekolah kita. Jadi kita punya semangat baru yang makin membahagiakan untuk makin cinta lingkungan," ucap Fika.
Untuk menyambut hal ini sudah tentu pihaknya melakukan sejumlah persiapan, seperti penentuan tim kader dan Pokja, keterlibatan guru, karyawan, komite, orang tua siswa, hingga yayasan.
"Semua turun bersama untuk pembagian pengelompokkan dalam proses Adiwiyata," tuturnya.
Hal senada diungkapkan, Kepala Sekolah SMKN 16 Kelurahan Pegangsaan Maman Ruhiman. Maman mengaku kegiatan pendampingan dan pembinaan ini sangat bermanfaat untuk meraih Sekolah Adiwiyata Nasional.
Selain itu, pihaknya juga didukung oleh seluruh warga sekolah sehingga dirinya melihat peluang untuk meraih gelar tersebut semakin besar.
"Optimis, saya optimis (sekolah) ini akan menjadi Adiwiyata nasional," pungkasnya.