Pendampingan PNPM mandiri perkotaan

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Program Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, berakar dari Program penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan mulai tahun 1999-2001. ”tahun 2011 Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat kelurahan (PPMK) yang pendekatannya meliputi bini fisik lingkungan, bina sosial dan bina ekonomi,” kata Arifin, Wakil Walikota Jakarta Pusat ketika memberikan sambvutan pada acara Pendampingan Program Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP), kamis (17/9) di Kantor Walikota Jakarta Pusat Jalan Tanah Abang 1.

Sejak tahun 2001, kata Wakil Walikota, P2KP terhenti pelaksanaannya, berlanjut dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan ( PNPM-MP). ”Tujuan PNPM-MP ini untuk mendukung kesepakatan global milenium development gools (MDGS) pelaksanaannya lebih fokus pada upaya peningkatan indeks pembangunan nasional,” ujarnya.

Wakil Walikota menjelaskan, penyebab kemiskinan adalah karena kondisi masyarakat yang belum berdaya sehingga belum mampu mengatasi pemenuhan kebutuhan hidupnya. ”PNPM mandiri Perkotaan ini bukanlah kegiatan bagi-bagi uang, tetapi proses pembelajaran masyarakat untuk mengenal masalah sendiri, kebutuhan sendiri dan menumbuhkembangkan uapaya-upaya untuk mencari pemecahan secara bersama-sama berbasis komunitas RW/RT di wilayah kelurahan,” paparnya.

Sementara, menurut Ka. Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota jakarta Pusat, Fetty Fatimah, maksud kegiatan ini adalah menyeberluaskan nilai-nilai regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan PNPM-MP di wilayah kelurahan dan ligkungan Pemkot Jakarta Pusat.

”Selain itu juga untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat, terutama di lokasi RW fokus, pelaksanaan kegiatan PNPM-MP dengan kegiatan PPMK,” imbuhnya.

”Tujuannya adalah untuk mengetahui kesiapan tim pelaksana kegiatan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelurahan serta untuk meningkatkan kepedulian atau partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat kelurahan,” papar fetty

Kegiatan ini lanjut Fetty,  diikuti oleh 100 peserta antara lain PJOK kecamatan 8 peserta, badan Keswadayan masyarakat 68 peserta dan faskel PNPM-MP 28 peserta.