Wali Kota Jakarta Pusat Pimpin Upacara Ikada

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Selain kota Jakarta harus bersih, nyaman, aman dan asri, serta tertata rapih, Jakarta harus mampu memberikaan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat tanpa pungli (korupsi).

”Sehingga layak disebut Jakarta smart city,” kata Mangara Pardede, Walikota jakarta Pusat membacakan sambutan Gubernur DKI pada Peringatan Hari Rapat Raksasa Ikada, Senin (21/9), di halaman kantor Walikota Jalan Tanah Abang 1.

Dalam rangka penataan kota Jakarta, lanjut Walikota, semua pihak memahami kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan penertiban terhadap bangunan yang dibangun di daerah kumuh, di bantaran kali, dan di atas lahan milik pemerintah lainnya.

”Oleh karena itu untuk mewujudkan jakarta yang lebih tertib dari aspek lingkungan dan pemukiman, akan terus dilakukan normalisasi kali/sungai, waduk, pembangunan taman-taman kota, serta rusunawa,” ujar Walikota.

Selain itu, kata Walikota masih membacakan sambutan Gubernur DKI, akan dibangun berbagai sarana dan prasarana serta infra struktur kota seperti, jalan-jalan, trotoar, dan pembangunan transportasi kota dan LRT yang peletakkan batu pertamanya dilakukan pada 9 September lalu oleh Presiden, pembangunan LRT jabodetabek diharapkan sebelum pelaksanaan event Asean Games 2018 sudah siap  terintegrasi pelaksanaannya.

”Penataan kota yang dilakukan adalah dalam rangka memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Proinsi DKI Jakarta,” paparnya.

Menurut Walikota, momentum peringatan ke-70 Rapat Raksasa Ikada ini, saya harapkan juga meningktkan semangat seluruh warga jakarta di bidang olahraga, termasuk dalam rangka menyukseskan Asean games 2018 dengan prestasi di berbagai cabang olahraga.

”Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemprov DKI juga memberikan perhatian terhadap pembangunan perekonomian, pendidikan (antara lain melalui KJP dan pemberian bea siswa) kesehatan, pariwisata, sosial, seni budaya, baik nasional maupun seni budaya betawi,” paparnya.