Jumantik Sulit Memasuki Rumah Kosong

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Juru  pemantau jentik (Jumantik) Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen kesulitan mamasuki rumah kosong dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)    di  Rw.01 Kelurahan Kwitang, Senen, Jum’at (7/10)    “Pak saya sangat sulit melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang rumahnya sudah lama kosong, padahal dirumah tersebut ada penjaganya. Pintu pagar diketuk-ketuk dan dipanggil tetapi penjaga rumah tidak mau keluar.“  jelas kader PKK Kelurahan Kwitang, Huraria saat berdialog dengan Asisten Pembangunan & Lingkungan Hidup, Yuwendri pada kegiatan Jumat Keliling (Jumling) di Rw.01 Kelurahan Kwitang, Senen, Jumat (7/10). Ia kuatir di rumah tersebut ada jentik nyamuk aedes aegytip penyebab penyakit demam berdarah dengeu (DBD).

Menanggapi hal tersebut, Yuwendri mengatakan, kader PKK selaku Jumantik supaya memberikan pengertian terhadap pemilik bangunan, jika sulit koordinasi dengan Rt/Rw, agar nanti Rt atau Rw yang menegurnya. “ Memang masih ada warga yang tidak mau didatangi para jumantik.  Nah ini tugas kita supaya memberikan pengertian terhadap warga tersebut akan pentingnya PSN, pasti warga tersebut mau rumahnya periksa untuk dilakukan PSN, asal kita tidak bosan mensosialisasikan tentang PSN,“ jelas Wendri.

Di sisi lain ketua FKDM Kelurahan Kwitang, Amir Syafrudin berterima kasih kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta saat ini melakukan pembangunan di segala bidang, namun sangat disayangkan pembangunan spritual dan mental  untuk anak remaja sangat kurang. “ padahal ini sangat untuk mengantisipasi tawuran maupun penggunaan obat terlarang,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wendri menjelaskan, memang pembinaan pembangunan spritual dan mental bagi remaja dirasakan masih kurang, untuk itu nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dikmental Jakarta Pusat agar ditingkatkan

Untuk Para Jumantik, Yuwedri minta agar mengetuk tularkan keahliannya dalam melakukan PSN kepada warga lingkungannya, agar nantinya terbentuk jumantik mandiri. “Kalau setiap rumah ada salah satu keluarga menjadi Jumantik dengan demikian pelaksanaan PSN akan lebih ringan”  (Day Kominfomas JP).