Menghilangkan Plakat Merah, Camat Ceput Tambah Jadwal PSN

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Genap satu minggu setelah pemberian plakat merah dalam kasus Demam Berdarah Deque (DBD) tertinggi, Camat Cempaka Putih lakukan penambahan jadwal kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Nantinya dari 13 RW di mana ada 9 RW di Kelurahan Cempaka Putih Barat (CPB) masuk zona merah akan di tambah jadwal PSN menjadi dua kali seminggu.

Menurut Camat Cempaka Putih, Andri Ferdian pemberian plakat merah bukanlah hal yang memalukan. Namun yang lebih memalukan jika ada warga Cempaka Putih yang meninggal akibat serangan DBD. Dirinya juga telah memanggil seluruh RT, RW untuk bersama - sama memberantas sarang nyamuk.

"Selain saya tambah satu hari kegiatan PSN, saya juga meminta kepada alim ulama masjid untuk mengingatkan warga bahwa setiap Jumat lakukan PSN mandiri," terang Andri saat ditemui di kantornya, Selasa (4/10).

Andri pun optimis plakat merah yang kini berada di ruangan kerjanya itu bisa hilang. Walaupun masyarakat di Cempaka Putih merupakan kalangan endemis. Pengarahan kinerja terhadap para petugas juru jentik (Jumantik) juga dilakukan agar dapat bekerja maksimal.

"Penilaian ini selama satu bulan, saya optimis wilayah saya bebas dari DBD. Sehingga plakat merah yang sudah satu minggu berada di meja camat bisa pindah ke lokasi lain," terangnya.

Sementara itu, Lurah Cempaka Putih Barat (CPB) Fetaria yang masuk kelurahan dapat spanduk merah atas kasus DBD tertinggi telah lakukan pembenahan. Dalam kegiatan Jumat Keliling (Jumling), dirinya lakukan himbauan kepada warga untuk punya kesadaran menjaga lingkungan dari bahaya DBD.

"Tidak mustahil menurut saya dari 152 RT 13 RW pasti bisa bebas. Ada 9 RW yang masuk zona merah dan 4 zona aman," jelasnya.

Masih kata Fetaria, pihaknya jika mendapati jentik di rumah warga, maka pihaknya akan memasangi stiker. Apabila dikemudian hari pihaknya masih mendapati hingga ketiga kalinya, maka warga menaruh tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.

"Rw sih sudah sepakat semua, mengenai beli tanaman itu urusan rw dan pihak warga. Sedangkan untuk jumlahnya itu juga terserah mereka sajalah," tutupnya.

(Christ Kominfomas JP)