Petugas, Angkut 25 Gerobak PKL di Tanah Abang

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Sebanyak 25  gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Balaraja, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat diangkut petugas. Puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gabungan Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanah Abang dikerahkan untuk membongkar lapak, Rabu (13/4).

Dari pantuan Kominfomas JP, para pedagang yang melihat kedatangan petugas berusaha langsung membawa gerobak mereka. Tapi Satpol PP langsung menghalau dan mengangkut gerobak. Pedagang pun hanya bisa menyelamatkan makanan yang tengah disajikan di gerobak mereka ataupun warung yang berada di atas saluran air.

Petugas Satpol PP berjibaku mengangkat gerobak para PKL memasukkan ke truk yang telah disiapkan. Satu persatu truk tersebut terisi gerobak milik pedagang untuk dibawa ke gudang Satpol PP, di Cakung, Jakarta Timur. Penertiban bukan hanya mengangkut gerobak, petugas juga membongkar lapak pedagang yang dibangun di atas saluran air.

Pembongkaran tersebut rupanya menuai pro kontra, seperti Tuti (34) salah satu pedagang makanan yang sudah tahunan berdagang cukup kaget melihat kedagangan puluhan petugas. Seharusnya petugas tidak bisa asal main bongkar ataupun mengangkut gerobak milik pedagang, karena gerobak dibeli dengan uang. Belum lagi penertiban ini juga tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu.

"Harusnya ada surat pemberitahuan dari Kecamatan, ini boro-boro diberikan kabar. Yang ada datang terus langsung bongkar," keluhnya saat diwawancari disela-sela penertiban, Rabu (13/4).

Masih di lokasi penertiban, Hangky (33) salah satu pegawai kantoran di seputaran Jalan Balaraja cukup kaget melihat kedatangan petugas. Ia tidak mempermasalahkan adanya penertiban pedagang, namun dirinya cukup bingung mencari tempat makan yang terjangkau dompetnya. Pasalnya, kantin yang disediakan kantornya cukup mahal, maka dari itu Ia bersama pegawai kantor lainnya lebih memilih makan di tempat ini.

"Kalau begini sih bisa-bisa bawa makanan dari rumah. Tidak kuat kalau beli makanan di dalam kantin kantor," ucapnya sambil tertawa.

Sementara itu, Camat Tanah Abang, Hidayatullah yang terjun langsung mengawasi penertiban mengatakan para pedagang disini memang sudah menjadi target ditertibkan. Bisa dilihat langsung, mereka membangun lapak tepat di atas saluran air. Kemudian sampah sisa makanan juga dibuang sembarangan, hingga membuat saluran air menjadi kotor dan aliran tidak jalan.

"Bongkar itu semua lapak pedagang, angkut semua ke mobil Satpol PP," tegas Hidayatullah.

Hidayatullah mengatakan penertiban ini akan selalu dilakukan. Karena tidak dibenarkan lapak pedagang yang berdiri di atas saluran air.  Semua barang milik pedagang diangkut Satpol PP untuk dibawa ke gudang di Cakung, Jakarta Timur.

"Penertiban saat ini kita kerahkan puluhan petugas. 5 truk Satpol dan Sudin Kebersihan untuk mengangkut gerobak PKL," tutupnya. (Christ, Kominfomas JP)