Puluhan Penyakit Masyarakat Terjaring Di Bongkaran

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Sebanyak 350 petugas gabungan Satpol PP, Sudin Sosial, TNI, Polri merazia penyakit masyarakat di Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4) dini hari. Hasilnya puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) dan belasan preman berhasil diamankan petugas, Sabtu (16/4) dini hari.

Dari keterangan Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mengatakan, operasi gabungan ini dinamakan pekat dan bersinar. Hasilnya 51 PSK berhasil terjaring, selanjutnya dibawa petugas ke panti sosial di kawasan Kedoya, Jakarta Barat. Sasaran bukan hanya PSK, 19 preman ikut diamankan petugas polisi yang dibawa ke Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat.

"Operasi gabungan ini cukup berhasil, karena banyak yang berhasil diamankan petugas," ucap Mangara kepada Kominfomas Jakarta Pusat.

Masih di lokasi, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roma Hutajulu mengatakan pihak polisi mengamankan 19 preman yang ada di bongkaran. Petugas juga mengamankan 6 pemuda yang kedapatan membawa obat yang tergolong narkotika 4 papan. Selain itu puluhan minuman keras dari berbagai merek dan senjata tajam ikut diamankan petugas.

"Kita harapkan kawasan Tanah Abang khusus Bongkaran bisa bebas kriminal," singkatnya.

Salah satu PSK, Ningsih (30) yang terjaring sempat memberontak kepada petugas. Dia memukul-mukul mobil Sudin Sosial Jakarta Pusat saat dimasukkan ke dakam mobil kerangkeng.

"Turunin pak, ini buktinya KTP untuk identitas kalau saya bukan jablay atau PMKS," protes Ningsih, salah satu wanita PSK sambil memukul-mukuli mobil yang mengangkutnya.

Meski begitu, petugas tidak langsung percaya dan tetap membawanya untuk dimasukan dan dibina di panti sosial. "Ya selanjut ini kita serahkan se Sudin Sosial untuk dibawa ke panti, tentunya dengan lebih dulu dilakukan pendataanan,"terang Kasatpol PP Jakarta Pusat, Iyan Sopiyan Hadi, di lokasi penertiban.

Menurut Iyan, razia dengan skala besar di kawasan tempat prostitusi tersebut bertujuan untuk menghilangkan penyakit masyarakat yang telah ada sejak puluhan tahun di kawasan Tanah Abang tersebut. "Kalau Kalijodoh saja bisa ditertibakn, masa bongkaran tidak?," jelas mantan Kasatpol PP Jakarta Utara.

(Christ Kominfomas JP)