Ribuan PNS Ikut Apel Saber Pungli di Monas

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta melakukan apel 'Sapu Bersih Pungli' di lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016). Seluruh PNS bersama-sama membacakan deklarasi saber pungli di hadapan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dan Plt Irjen Kemendagri Sri Wahyuningsih.

Dalam apel tersebut dibacakan lima butir poin. Pertama, PNS DKI diminta mengayomi masyarakat dalam menyukseskan program nasional sapu bersih pungutan liar. Kedua, berpedan aktif dalam gerakan pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tersebut.

Ketiga, harus berjanji dalam bersikap transparan, jujur, adil, objektif, dan akuntabel dalam tugas kedinasan. Keempat, mereka berjanji melayani masyarakat dengan tulus dan tidak menerima atau meminta imbalan. Dan yang terakhir kelima, mereka berjanji menjaga kerahasiaan orang yang melaporkan praktik pungli.

Sumarsono menerangkan, nantinya tim saber pungli akan disebar, sistem bekerja mereka secara diam-diam. Mereka tidak akan terlihat mencolok ketika melakukan penelusuran.

"Semua intelijen kita taruh di layanan umum. Tidak mungkin kita umumkan. Mereka nanti bisa saja menyamar sebagai pengguna jasa," jelas Sumarsono.

Sementara itu, Plt Irjen Kemendagri Sri Wahyuningsih menyampaikan, setidaknya ada 7 sektor yang memiliki risiko pungli tertinggi yaitu sektor perizinan, hibah dan bantuan sosial, kepegawaian, pendidikan, dana desa, pelayanan publik, dan pengadaan barang dan jasa.

Di tingkat nasional sendiri, kata Sri, tim saber pungli sudah dikukuhkan pada 28 Oktober lalu. Tim tersebut diketuai oleh Irwasum Polri dan beranggotakan 9 lembaga yaitu Polri, Kejaksaan, Kemenkopolhukam, Kemendagri, Kemenrerian Hukum dan HAM, Ombudsman, PPATK, BIN, dan TNI.

(Christ Kominfomas JP)