Sering Dirazia, Tukang Becak Serahkan Becak ke Pemkot Jakpus

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Kerap kali dirazia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, puluhan pengemudi becak mendesak Pemkot berikan pekerjaan. Hal tersebut dikemukaan para tukang becak saat mendatangi kantor Walikota Jakarta Pusat, Jumat (8/4).

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Jakarta Pusat, Ian Sofyan Pemkot Jakarta Pusat tadi menerima audiensi dari LSM Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) yang diterima Asisten Pemerintah, Budiroso, bersama Kepala Suku Dinas (Kasudin) Nakertrans, Didik Supandi dan Kasudin Perhubungan dan Transportasi, Harlem Simanjutak. Inti Audiensi para tukang becak meminta Pemkot Jakarta Pusat memberikan pekerjaan kepada mereka dan ada juga yang meminta difasilitasi agar bisa pulang ke kampung halamannya.

"Mereka sih bilang mau ngasih becak mereka, tapi gitu dah persyaratannya kasih kerjaan dan dianter ke kampung halaman," ucap Ian kepada Kominfo Jakarta Pusat, Jumat (8/4).

Ian menerangkan jika jajarannya memang gencar menjaring becak yang masih tetap nekat beroperasi.  Tukang becak juga siap ditempatkan dibagian mana saja di Pemkot Jakarta Pusat, baik menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL), Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan pekerjaan lainnya. Dari data sementara yang ada, sekitar 65 tukang becak yang masih tetap beroperasi di Jakarta Pusat.

"Katanya yang ber KTP DKI ada 35 orang, 30 lainnya tidak. Kebanyakan becak itu ada di Senen dan Johar Baru," ucapnya.

Kasudin Nakertrans Didik Supandi menjelaskan permintaan para tukang becak masih dikaji lebih dalam. Alasannya penempatan kerja tidak semudah yang dibayangkan, terkecuali mereka mau mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Nantinya jika ada perusahan yang membutuhkan tenaga kerja, baru disalurkan oleh Sudin Nakertrans.

"Mereka arus ikut pelatihan dulu. Nah nanti kalau ada kebutuhan sesuai perusahan inginkan barulah bisa disalurkan," jelasnya.  (Christ, Kominfomas JP)