Peneliti LAPI ITB; Konstruski Pasar Senen Dibangun Ulang

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Peneliti PT LAPI ITB Iswandi Imran menegaskan konstruksi bangunan Pasar Senen tidak layak untuk dipertahankan kembali. Bahkan pihaknya merekomendasikan, bagunan pasar yang dibangun sejak tahun 1960 an ini dibangun ulang sesuai dengan standart kelayakan gedung saat ini.  Hal ini disimpulkan dari hasil penelitiannya terhadap konstruksi bangunan Pasar Senen pasca kebakaran beberapa waktu lalu sejak April lalu.

Dari hasil temuannya dengan melakukan tahapan pengujian dan sample bangunan di Laboratirium LAPI, Imran menemukan kondisi konstruski Pasar Senen mengalami dehidrasi fisik dan dehidrasi kimia akibat kenaikan suhu yang tinggi pasca kebakaran.

“Akibat suhu tinggi ini selimut baja yang ada di dalam bangunan melengkung dan terlepas. Bahkan saat kami mengambil sample dengan melubangi beton, beton tersebut hancur. Kondisi seperti ini sangat tidak layak bila bangunan ini dipertahankan,” ungkapnya saat audiensi dengan Pemkot Jakpus (17/5) di Kantor Wali Kota Jakpus.

Lebih lanjut, Iswandi selain karena kerusakan akibat suhu tinggi, kosntruski bangunan Pasar Senen tidak memiliki standart keselamatan gedung yang baik sebab bangunan tersebut tidak dibangun dengan memperhatikan beban gratifikasi dan anti gempa. Selain itu jarak antra blok 1 dengan blok lainnya sangat dekat, sehingga apabila terjadi guncangan atau bencana lainnya akan berimbas pada blok lainnya.

“Pada waktu itu memang tidak ada aturan mengenai bangunan anti gempa, karena pada waktu itu belum ada peralatan yang cukup memadai dan peraturan saat itu masih mengunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1955,” terangnya.

Pihaknya menilai, dengan membangun gedung sesuai dengan standart keamanan gedung saat ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Bahkan, seharusnya konstruksi gedung juga harus disesuaikan dengan umur ketahanan gedung yang idealnya mencapai 50 tahun setelah dibangun.

 

 

Kominfotik JP/NEL