Petugas PPSU Kecamatan Menteng Dites HIV

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) dites Human Immunodeficiency Virus (HIV), Rabu (10/5).

Kasie Kesra Kecamatan Menteng Intan Samaria menerangkan, kegiatan tes HIV ini dalam rangka mengantisipasi dini penyakit HIV. Menurutnya, dengan resiko pekerjaan yang lebih banyak dilapangan  ini membuat petugas PPSU rentan terkena masalah kesehatan. Begitupun dengan kehidupan seksual mereka secara pribadi dapat beresiko.

“ini merupakan antisipasi sedini mungkin segala kemungkinan yang akan terjadi. Mereka ini kan kerja dilapangan yang tidak kita tahu steril atau tidak. Kalau sudah dideteksi sejak awal, bila memang ada yang positif bisa segera ditagani,” ungkapnya.

Menurutnya, tes HIV ini dilakukan dalam 3 sesi. Sesi pagi, siang, dan sore, sesuai dengan sistem kerja PPSU yang dibagi 3 shift. Pemeriksaan HIV ini merupakan hasil kerjasama pihak Puskesmas Kecamatan Menteng, Sudin Kesehatan Jakpus, dan Yayasan Pelayanan Anak dan Keluarga (Layak).

Sementara itu, Program Manager Yayasan Layak Ribka menerangkan, sebelum melakukan tes darah untuk pemeriksaan HIV, pihaknya melakukan konseling terlebih dahulu kepada para PPSU. Dari hasil konseling itu pihaknya dapat menemukan siapa saja PPSU yang memiliki prilaku beresiko terkena HIV, sehingga kedepannya dapat dilakukan upaya pencegahan. Sebelum melakukan pemeriksaan HIV di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di wilayah lain seperti Utara dan Selatan.

“Untuk hasilnya 2-3 hari kedepan, hasilnya akan diberikan pihak Puskesmas Kecamatan Menteng, bila ada yang positif HIV langsung akan dilakukan penanganan. Kami juga akan melakukan pendampingan bagi mereka yang positif HIV,” terangnya.

Petugas PPSU Kelurahan Pegangsaan, Hesti yang mengikuti pemeriksaan HIV ini mengaku pemeriksaan ini sangat bermanfaat. Sebab, dengan resiko pekerjaan yang digelutinya, dirinya rentan terkena berbagai penyakit. Bahkan pihaknya menyarankan agar pemeriksaan semacam ini dilakukan secara berkala setiap 3-6 bulan sekali.

“Resiko pekerjaan kita kan berat, bertemu sama polusi semua dari mulai sampah sampai yang lainnya apalagi kalau sampah itu sampah basah, Butuh sekali pemeriksaan kesehatan semacam ini,” ungkapnya.

 

Kominfotik JP/NEL