Berbagi Cinta di Akhir Jabatan

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Tiga bulan sudah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memimpin DKI Jakarta. Pada 11 Februari ini dirinya akan kembali berkantor di Direktur Jendral (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Ditengah perpisahannya dengan seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) Sumarsono berbagi kisah cintanya.

Tanpa malu-malu Sumarsono menyampaikan kisah cintanya di depan jajaran Pemkot Jakarta Pusat. Sesekali gaya bercerita Sumarsono yang lucu mengundang gelak tawa. Suasana semakin mengalir dan cair, Ia seperti bercerita dengan kerabatnya saja. Satu persatu kisah cintanya dengan istrinya Tri Wahyuni dibagikannya. 

Mula-mula dia berkisah, saat dirinya masih bekerja di Dirjen Otda, setiap pulang bekerja ada perempuan cantik datang menyuguhkan kopi untuknya disertai senyuman manis. Namun, saat dirinya menjabat sebagai Plt Gubernur tak ada lagi yang membuatkan kopi untuknya.  Romantisme Sumarsono pun berlanjut, saat memuji istrinya yang juga hadir bersamanya untuk acara perpisahan ini.

“Kalau sudah disuguhkan istri apalagi dengan senyuman manis, kopi iti enak saja. Meskipun ternyata kopinya lupa dikasih gula,” ujarnya.

Para Lurah dan Camat yang hadir dalam perpisahan Sumarsono ikut menganguk sambil tertawa mengamini ucapan Sumarsono. Tri Rahayu sendiri baginya, merupakan Cinta pertama dan terakhirnya. Sebab, dirinya pribadi merupakan sosok pemalu bahkan untuk menyatakan cintanya pada Tri Rahayu saat itu, dirinya tak punya keberanian. Cinta yang tumbuh semakin dalam di hati Sumarsono untuk istrinya ini dituangkannya dalam sebuah cerpen yang kemudian membawanya sebagai cerpenis.

“Saya tidak pernah merasakan yang lain, tidak pernah merasakan yang lain. Beda sama Camat dan Lurah yang pengalaman,” selorohnya diiringgi gelak tawa Camat dan Lurah.

Tak hanya membagikan kisah Cintanya saat muda, Sumarsono pun memberikan resep menjaga keharmonisan rumah tangganya. Baginya kunci keharmonisan dia dengan Tri Wahyuni karena selama ini dirinya gemar memberikan pujian romantis untuk istrinya.

“Perempuan itu suka dipuji, dibelai, sebetulnya banyak cara menyampaikan rasa saying kita pada istri. Tapi menurut saya ini yang paling penting dipuji, dibelai, dan diisi dompetnya yang kosong. Kalau kurang salah satu, nanti dicemberutin istri,” tutupnya sembari tersenyum geli.

 

 

 

Kominfotik JP