Mangara Pardede Pantau Kesehatan Hewan Kurban

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Menjelang hari raya Idul Adha 1438 H, Walikota Jakarta Pusat didampingi Asisten Ekbang, Bakwan Ginting, Ka. Sudin Kominfotik, Tatik Mulyani, Sudin KPKP, Bayu dan Camat Kemayoran, Heri Purnama terus melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban.

Pemantauan pemeriksaan hewan kurban dilakukan guna mencegah penyakit berbahaya pada hewan kurban. Kali ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan hewan kurban di penampungan kawasan kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (24/8).

Menurut Walikota Jakpus, Mangara Pardede, tempat penampungan bagi pedagang hewan kurban di wilayah Jakarta pusat ada 49 titik termasuk di wilayah Kemayoran dengan panjang 400 meter nanti akan dibagi menjadi  80 lapak.

Pada tempat-tempat yang telah ditentukan, pihaknya menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan kepada hewan, sehingga yang dijual itu sudah pasti telah diperiksa oleh dokter hewan.

Bagi hewan kurban yang telah diperiksa akan diberi stiker dari Sudin KPKP Jakpus, bahwa hewan kurban sudah diperiksa oleh Dokter hewan sehingga siapapun yang membeli hewan kurban merasa secure atau aman bahwa hewan yang akan dikorbankan sehat dan memenuhi syarat, ujar Mangara.

Mangara mengatakan, belum ada ditemukan penyakit yang berbahaya pada hewan kurban, hanya kemaren di Tanah Abang di temukan satu ekor kambing hewan kurban sakit karena kecapean dan itupun langsung dikeluarkan serta diberi tanda silang dengan pilox agar masyarakat tidak membeli hewan tersebut.

Ka.Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, Bayu Sari Hastuti, menjelaskan, tempat penjualan hewan kurban di wilayah Jakarta Pusat ada 49 titik tersebar di delapan kecamatan. Adapun jenis hewan kurban yang di jual terdiri sapi 837 ekor, kambing 2,752 ekor, domba 19 ekor.

Bayu memaparkan hewan kurban yang masuk ke wilayah Jakarta Pusat sebelumnya dilakukan pemeriksaan administrasi kesehatan hewan kurban dari daerah asal.  “Jika tidak ada administrasinya maka hewan tersebut akan ditolak, karena dikuatirkan ada hewan kurban yang terkena penyakit, “ tegasnya.

Hewan kurban yang masuk ke wilayah Jakarta Pusat berasal dari daerah Magelang, Bali, Madura, Wonogiri, Wonosobo, Banyumas, Bumiayu, Kuningan, Sentul, Boyolali, Garut, Grobogan, Brebes dan Banjar Negara, tambah Bayu.

 

Kominfotik JP/Day