Revitalisasi Setu Lembang Rampung Puluhan Ribu Ikan Ditebar

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Guna merevitalisasi kawasan Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus) pasca kematian ikan di Situ Lembang beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus melakukan berbagai upaya penanganan.

Mulai dari pengujian lab terhadap air Setu Lembang yang dilakukan Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakpus, serta upaya pengerukan lumpur yang ada di dalam Situ Lembang oleh Sudin Sumber Daya Air, serta perbaikan taman di kawasan Situ Lembang oleh Sudin Kehutanan Jakpus.

Hari ini (7/10) usai bersepeda dari Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, seluruh jajaran Pemkot Jakpus, serta komunitas sepeda di wilayah Jakpus akan menebarkan 50 ribu ikan, yang terdiri dari 40 ribu ikan nila, dan 10 ribu ikan lele  di Situ Lembang. Bahkan, Djarot juga akan melepaskan sepasang Ikan Koi asal Blitar untuk melengkapi keindahan Situ Lembang.

Wali Kota Jakpus Mangara Pardede menerangkan, usai pemeriksaan lab terhadap kondisi air di Situ Lembang pihaknya menemukan sejumlah zat kimia yang tidak layak untuk ikan.  Kondisi inilah yang membuat banyak ikan mati beberapa waktu lalu.

Selain itu sedimentasi dari lumpur yang ada di bawah setu juga sangat tebal bahkan mencapai lebih dari 8000 kubik saat proses pengangkutan. Sementara, untuk proses pengujian kandungan air sebelum dilakukan pengerukan, yakni pada 5 Mei lalu suhu air mencapai 30,61 dan kadar ke asaman (PH) 7,85.

"Sekarang setelah lumpur dikeruk dan dilakukan uji laboratorim kembali terakhir pada (27/9) jumlah suhu yang ada di dalam air turun menjadi 24,99 sementara jumlah PH turun menjadi 6,88. Dari hasil pengujian ini sudah dinyatakan aman dan layak untuk hidup ikan," terangnya.

Mangara mengungkapkan, dengan direvitalisasinya kawasan Setu Lembang ini  dapat mengembalikan kembali keindahan kawasan Situ Lembang yang merupakan salah satu kebangaan masyarakat Jakpus. Selain itu, diharapkan warga sekitar dapat memanfaatkan kawasan setu ini dengan baik.

"Setu Lembang ini merupakan kawasan mata air. Air yang ada di dalam setu ini bukan air pam, tapi memang mata air. Di Jakarta kawasan mata air sudah sangat jarang. Apalagi disini satu-satunya setu yang berada di tenggah kota, ini kebanggaan kita jadi betul-betul harus kita rawat," tegasnya.

Meski keadaan fisik di dalam air Setu Lembang belum sepenuhnya jernih. Pihaknya menegaskan, proses penjernihan air sendiri tidak dapat dilakukan dengan cepat karena membutuhkan waktu yang panjang. Pihaknya bahkan telah menggunakan mesin Bio Gil untuk mempercepat proses penjernihan air.

Selain proses pengerukan lumpur, dan penebaran ikan di lokasi, perbaikan taman dengan penanaman kembali pohon hias dan pohon pelindung juga telah dilakukan Sudin Kehutanan Jakpus selama 3 minggu. Akibat rusak selama proses pengerukan lumpur. Puluhan umbul-umbul juga telah dipasang untuk memperindah Situ Lembang.

Kominfotik JP/Chs/NEL