Sedimentasi di Saluran Batu Tulis Akibat Limbah Makanan

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat (Jakpus) tengah menormalisasi saluran penghubung di Batu Tulis. Saluran yang sudah belasan tahun tidak dinormalisasi itu tertutup sedimentasi limbah makanan.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) SDA Jakarta Pusat, Dicky Suherlan didampingi Kepala Seksi  Pemeliharan Jakarta Pusat, Boris Karlop Lumbangaol mengatakan sedimentasi di lokasi saluran penghubung cukup tebal sehingga aliran air tidak berjalan lancar.

"Sedimentasi di sana dihasilkan dari limbah rumah makan yang membuang limbah makanan ke saluran," ucap Dicky, Selasa (6/3).

Ditargetkan pengerjaan normalisasi dapat rampung bulan Agustus 2018. Dalam pengerjaan ini,  selain mengerahkan 20 petugas, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Sudin Binamarga, Kehutanan, dan Sudin Perhubungan.

Di tempat terpisah, Camat Gambir, Fauzi mengaku senang dengan adanya normalisasi tersebut. Pasalnya saluran penghubung itu sudah lama tidak pernah dinormalisasi.

"Normalisasi itu atas permintaan warga dan hasil monitoring Sudin SDA, dan Kecamatan Gambir," jelasnya.

Terkait banyaknya sedimentasi yang dihasilkan restoran, Fauzi membenarkan bahwa restoran di sana tidak memperhatikan kebersihan lingkungan. Sebab, dari hasil investigasi kecamatan, restoran  di sana tidak memiliki penyaringan limbah.

 

"Pemilik restoran di sana membandel, mereka tidak punya saluran penyaringan limbah. Padahal sudah berulang kali kita berikan pemahaman untuk membuat penyaringan limbah," tegasnya.

Fauzi berharap agar pemilik restoran dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan membuat penyaringan limbah rumah makan, pasca rampungnya proses normalisasi saluran ini.

 

Kominfotik JP/Chs/NEL