Kemenkes RI Utus Tim Lakukan Survei Akreditasi Puskesmas Johar Baru

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Kemenkes RI mengunjungi Puskesmas Kecamatan Johar Baru, di ruang serbaguna Puskesmas setempat, Kamis (17/10). Foto: Ran

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberi utusan tim Surveyor Akreditas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan mengunjungi Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

Ketua Tim Survei Akreditasi, Intriati Yudatiningsih mengatakan, tim ini dijadwalkan akan melakukan survei selama tiga hari untuk mendapatkan akreditasi. Akreditasi akan diberikan setelah dilakukan survei untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

“Tim yang berjumlah tiga orang ini akan melakukan survei secara jujur, akurat, ramah, santun, dan tidak memihak kepada siapa pun. Kami akan bekerja secara profesional sesuai petunjuk teknis akreditasi yang telah ditetapkan,” jelas Intriati, saat mengunjungi Puskesmas Kecamatan Johar Baru, di ruang serbaguna Puskesmas setempat, Kamis (17/10).

Dalam survei nanti, lanjut Intriati, tim akan memotret fakta-fakta yang ada dilapangan serta membandingkan dengan standar akreditasi. Setelah melakukan survei hasilnya akan dilaporkan ke komisi akreditasi  Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Nah di sinilah yang akan menentukan apakah Puskesmas ini layak mendapatkan Predikat Paripurna atau tidak. Yah mudah-mudahan Puskesmas Kecamatan Johar Baru mendapatkan predikat yang lebih tinggi yaitu Predikat Paripurna,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi mengatakan, merasa yakin dan optimis Puskesmas Johar Baru akan mendapatkan predikat yang lebih tinggi lagi yaitu Akridatasi Paripurna.

“Tiga tahun lalu Puskesmas Johar Baru telah mendapatkan predikat Akredatasi Utama. Kami ingin Puskesmas Johar Baru juga mendapat predikat Akreditasi Paripurna seperti Puskesmas Menteng dan Puskesmas Senen,” katanya.

“Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat sangat konsen terhadap pelayanan kesehatan. Ini dibuktikan dengan adanya kolaborasi antara PKK, RT- RW. Jadi di sini kader PKK maupun RT- RW harus tahu kalau ada warganya yang sakit, karena mereka merupakan unjung tombak Puskesmas,” tambah Irwandi. (As/Stk)

Kominfotik JP/Day/Christ