Orang Tua yang Anaknya Kesulitan Mengerjakan PR Silakan Datang ke RPTRA

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Pusat, M Fahmi saat memantau pelaksanaan gerakan Wajib Belajar Malam Hari (WBMH) dan Magrib Mengaji di RPTRA Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (8/10) malam. Foto: Day

Bagi orang tua yang masih mempunyai anak usia sekolah baik itu tingkat SD, SMP maupun SLTA dan kesulitan dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dari gurunya di sekolah dipersilakan datang ke RPTRA untuk belajar bersama-sama.

Hal ini diungkapkan Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Pusat, M Fahmi saat memantau pelaksanaan gerakan Wajib Belajar Malam Hari (WBMH) dan Magrib Mengaji di RPTRA Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (8/10) malam.

“Dengan belajar bersama-sama, pelajaran yang sulit akan mudah dikerjakan. Maka itu saya harapkan anak didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan PR baik itu pelajaran Matamatika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) maupun Bahasa Inggris tidak usah ragu datang ke RPTA,” kata Fahmi, didampingi Kabag Kesra, Haikal Shodri dan Camat Menteng, Edy Suryaman.

Selain belajar pelajaran umum, lanjutnya, di RPTRA juga ada pelajaran mengaji. Ini merupakan program Gubernur DKI Jakarta untuk mengembalikan tradisi warga masyarakat Jakarta yang setiap magrib tidak menyalahkan televisi, tapi mereka mengaji sampai menjelang sholat isya.

Lebih lanjut Fahmi mengatakan, program magrib mengaji dipadupadankan dengan anak-anak yang belajar pada mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris itu adalah persoalan-persoalan yang ada di masyarakat terutama pada anak- anak.

“RPTRA Amir Hamzah ada sedikit berbeda di mana tenaga pengajarnya justru dari pengelola RPTRA baik yang belajar mengaji maupun belajar pelajaran umum. Semangatnya sama dengan relawan lainnya bagaimana mengembalikan anak-anak ini bukan hanya main game di HP maupun nonton televisi tapi mereka dibiasakan habis sholat magrib mengaji dilanjutkan dengan pelajaran sekolah,” tambah Fahmi.

Sementara, Lurah Pegangsaan, Suprayogi mengatakan, pelaksanaan Program Magrib Mengaji dan Wajib Belajar Malam Hari di RPTRA Amir Hamzah dilaksanakan dua hari sekali diikuti sekitar 50 anak SD dan SMP.

“Mereka ada yang belajar mengaji dan belajar pelajaran umum seperti matematika, Bahasa Inggris dan IPA. Dengan tenaga pengajarnya dari pengelola RPTRA itu sendiri,” tandasnya. (As/Stk)

Kominfotik JP/Day