Panen Kangkung Organik, dari Warga untuk Warga

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Sekretaris Lurah Tanah Tinggi Atik Kusmiati mengatakan, warganya memang cukup aktif mengelola lahan perkebunan di Ruang Publik Terpada Ramah Anak (RPTRA). Yakni, dengan menanami tumbuhan produktif seperti kangkung yang dapat dikonsumsi warga Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. 

"Kami mendukung dan terus berupaya memfasilitasi kegiatan pertanian perkotaan (urban farming) dengan memanfaatkan lahan di RPTRA. Apalagi, perawatan cukup mudah dan tidak memerlukan pestisida," ucapnya, Jumat (12/4)

Atik berharap, beragam tanaman lainnya dapat bergiliran ditanami seperti tanaman obat keluarga (toga). 

Hal itu, lanjutnya, agar lebih variatif hasil panen selanjutnya. Sebab, masing-masing tanaman punya manfaat yang berbeda-beda.

"Mudah-mudahan ini akan terus berkembang dan hasil dapat terus dirasakan warga," katanya.

Sementara itu, Pengelola RPTRA Rustanti Okraben Oematan mengatakan, panen kangkung ini adalah ketiga kalinya. Dan sebanyak 30 kilogram kangkung dihasilkan dari lahan seluas kurang lebih 50 meter dengan lima titik tanam yang berukuran masing-masing 180x100 centimeter (CM).

"Panen ketiga, hasil kangkung organik itu tumbuh sangat baik kualitas dengan perawatan yang intensif," ucapnya.

Okraben menjelaskan, 30 kilogram kangkung yang dipanen akan dikemas dengan berat 1 kilogram. Nantinya akan dijual hasil ke pada warga dengan harga Rp. 20 ribu perkilogram. Hasil penjualan akan digunakan untuk operasional kegiatan di RPTRA dan untuk penanaman kembali.

"Kami jual 20 kilogram. Kalau yang 10 kilogram lainnya dibagi-bagikan kepada warga di Rusun Tanah Tinggi. Ini betul-betul dari warga, dan untuk warga," tandasnya. (As/Stk)


Kominfotik JP/Christ