PMKS yang Terjaring, Didata dan Dibina

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

PMKS terjaring. Foto: Christ

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudin Sosial Jakarta Pusat Hendri mengatakan, persoalan PMKS memang konsisten ditangani. Yakni dengan melakukan penyisiran dan penjangkauan. Terlebih wilayahnya adalah lokasi ring satu Pemerintahan yang harus steril dari keberadaan PMKS.

"Di Jakarta Pusat ada 34 lokasi rawan. Maka itu kami selalu dengan berkala dan intensif melakukan pencegahan," ucapnya, Rabu (25/9).

Hendri menjelaskan, untuk itu delapan posko pencegahan PMKS disiapkan di wilayah yang tersebar di delapan kecamatan. Untuk setiap posko ada lima orang petugas yang secara bergantian dari pagi hingga malam melakukan pengawasan terhadap PMKS.

"Gunanya menekan angka PMKS. Kami pun melakukan pantauan dan patroli jangan sampai ada laporan warga terkiat PMKS," ucapnya.

Hendri mengungkapkan, dari awal September total ada 83 PMKS di Jakarta Pusat yang sudah dijangkau. Angka tersebut memang mengalami penurunan dari bulan sebelumnya mencapai 114 PMKS. Hal tersebut karena ketatnya penjagaan dan penghalauan yang terus ditingkatkan.

"PMKS kini sudah banyak mulai bergeser ke pinggiran bukan lagi di pusat kota. Untuk yang sudah terjaring kami bawa ke panti sosial di Cipayung guna dilakukan pendataan dan pembinaan," ucapnya.

Sementara itu, Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Pusat Naldi mengatakan, memang dalam melakukan penjaringan PMKS tidak boleh bersifat arogansi. Tetapi dengan mengedepankan humanis dan pendekatan persuasif. Hal tersebut memang terus dikedepankan. (As/Stk)

Kominfotik JP/Christ