Tinggalkan Gadget Berani Kotor di Taman Edukasi
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Konsep besar dari taman edukasi yang digagas Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat ini anak-anak tidak hanya diajak belajar dan bermain di sawah sambil menanam padi, dan memberi makan binatang yang ada di area kandang.
Tetapi, masih banyak kegiatan lainnya yang dikembangkan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat untuk menambah keseruan anak-anak bermain di Taman Edukasi RW 06 Kebon Kosong ini.
Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara mengagas, anak-anak ini juga diberikan kesempatan untuk menangkap ikan dari kolam buatan, memanen sayuran hidroponik, untuk kemudian diberikan kepada ibu mereka.
Setelahnya, para ibu memasak untuk anaknya. Usai bermain kotor seharian, anak-anak beristirahat di aula yang tersedia sambil makan bersama makanan yang mereka dapat.
“Saya berfikir begini akan sangat mengasyikan para ibu dengan anaknya datang belajar dan bermain di sini, kemudian memanen sayuran hidroponik, memanen ikan, setelah itu dimasak bersama para ibu. Kemudian dimakan bersama anak-anaknya. Tentu ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak,” ungkapnya.
Anak-anak, lanjut Bayu, butuh ruang yang lebih besar. Di wilayah Jakarta tidak semua anak memiliki rumah yang luas, yang bisa memelihara ikan di kolam, memelihara kelinci, menanam sayuran.
Maka dari itu, pihaknya membuat area taman edukasi ini. Agar mereka bisa menikmati kegiatan yang tidak bisa mereka lakukan di rumah.
Sementara itu, para ibu mengaku sangat senang dengan kehadiran taman edukasi ini. Menurut mereka kehadiran taman edukasi ini dapat membuat anak mereka meninggakan gadget yang biasanya mereka gunakan untuk bermain game.
Seperti Ibu Fitri, warga RT 02/06 Kelurahan Kebon Kosong ini terlihat gembira memasak untuk anaknya dari hasil panen ikan dan sayuran hidroponik. Baginya, melihat baju anaknya kotor usai bermain di taman edukasi lebih baik dari pada bermain game.
“Nggak apa-apa mereka kotor, saya lebih senang mereka kotor seperti itu, dari pada bermain game, main gadget terus. Anak sekarangkan pulang sekolah, maunya pegang hp main game. Kalau main di sini mereka bisa nambah pengetahuannya,” ungkapnya.
Fitri berharap jika nanti taman edukasi ini dikomersialkan, harga yang ditetapkan tidak mahal-mahal. Sebab, kawasan taman edukasi ini dekat dengan kediamannya.
“Kita nggak perlu jauh-jauh, bisa sering-sering main ke sini. Makanya harganya harus bisa terjangkau bagi para ibu,” tamdasnya.
Turut hadir, Sekretaris Kota, Iqbal Akbarudin, Asisten Pemerintahan, Sujanto Budiroso, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bakwan Ferizan Ginting, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Mohamad Fahmi dan jajaran pejabat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat. (As/Stk)
Kominfotik JP/NEL