Walikota Jakarta Pusat Tanam Pohon Tabebuya

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara bersama Wakil Walikota, Irwandi dan Sekretaris Kota, Iqbal Akbaruddin serta para Asisten menanam enam pohon pelindung jenis Tabebuya di halaman Kantor Walikota Blok D, Senin (19/8). Penanaman ini sebagai wujud Ingub Nomor 66 tahun 2019 terkait perbaikan kualitas udara.

Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara mengatakan penanaman ini merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Gubernur kemaren, (red Minggu, 18 Agustus 2019), terkait dengan penanaman pohon yang memiliki kemampuan menyerap polusi salah satu yaitu jenis pohon pelindung Tabebuya, jelasnya.

Menurut Bayu, kita perlu menanam pohon penghijauan, karena satu pohon bisa menghidupkan oksigen empat orang. Jenis pohon Tabebayu sangat baik untuk mengurangi polusi. Lebih lanjut Bayu menjelaskan sebenarnya untuk mengurangi polusi udara tidak hanya dengan melakukan penanaman pohon, tetapi dengan melakukan gerakan menggunakan kendaraan umum atau menggunakan kendaraan yang tidak ada polusi, karena hampir 80% polusi itu timbul dari kendaraan bermotor.

Diharapkan Aparatur Sipil Negara dapat merawat pohon penghijaun ini secara bersama sama, dan ini jadi momentum kita menanam pohon sebanyak-banyaknya untuk membebaskan kota Jakarta dari polusi, tambah Bayu.

Ka.Sudin Kehutanan Jakarta Pusat, Mila Ananda menjelaskan pihaknya ingin melakukan perbaikan kualitas udara melalui peningkatan kualitas maupun kuantitas ruang terbuka hijau salah satu dengan menanam pohon penghijaun jenis pohon Tabebayu. Dipilihnya jenis tabebuya karena jenis pohon ini perawatannya sangat mudah, dan tumbuh daerah kering sub tropis sampai tropis serta pohon ini tidak merusak kontruksi jalan maupun bangunan, jadi aman di tanam dimana saja, kata Mila.

Mila menambahkan, saat ini di sekolah lima wilayah DKI Jakarta serta kabupaten malakukan penanaman tanaman penyerapan polutan. Untuk di wilayah Jakarta Pusat di tanam di SMK Negeri 19 Bendungan Hilir dengan jenis pohon lidah mertua, sirih gading dan pohon waru, ujar mila.

 

Kominfotik JP/Day/Nel