Ada Wisata Flora dan Fauna di Kantor Lurah Duri Pulo
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Berawal dari hobi sejak kecil memelihara hewan reptil (binatang melata atau merayap), membuat Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasie Ekbang) Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Fitrah Mubarok mengubah halaman belakang Kantor Lurah Duri Pulo dengan nuansa Flora dan Fauna.
Lahan terletak di belakang Kantor Lurah Duri Pulo ini memiliki luas 100 meter persegi yang dulunya menjadi tempat gudang atau tidak terawat. Kini lahan tersebut telah dijadikan tempat rapat, kumpul bersama elemen masyarakat, dan warga bisa berwisata mengenal beberapa hewan reptil serta tanaman apotik hidup.
Hobi memelihara hewan reptil membuat dirinya mencoba memelihara sejumlah hewan jenis lainnya seperti, leopard geko (toke), ular sanca albino, suger glider, bunglon, ikan garra rufa, ikan cupang, kodok amerikan bulfrog, musang, ikan lele, kelinci, lebah klanceng, lintah, tikus putih kura-kura alligator, dan kura-kura air.
"Iya di sini bukan hanya hewan reptil saja, namun hewan jenis lainnya dapat dilihat di halaman belakang Kantor Lurah Duri Pulo ini. Semuanya saya rawat bersama teman-teman PPSU," terangnya, Selasa (28/1).
Dalam tinjauan di lapangan, Fitrah juga sempat memperagakan cara memandikan ular sanca albino dengan lihai. Seakan sudah mengenal karakter hewan tersebut tidak terlihat rasa takut. Ular yang dipelihara sejak berumur 1 bulan itu, kini sudah memiliki panjang hingga 5 meter dengan umur 10 bulan.
"Ular ini dari kecil saya pelihara. Tidak galak asalkan kita tenang dalam mengajak main. Jangan coba-coba mengkagetkan ular bermata merah ini yang ada bisa berbalik langsung menggigit," jelasnya.
Masih di lokasi yang sama, Fitrah pun mengajak untuk melihat kura-kura aligator yang mempunyai mulut atau corong sangat tajam dan kuat. Dirinya pun tanpa rasa takut langsung mengangkat kura-kura dengan berat kurang lebih 10 kilogram (Kg) ini.
"Ini yang namanya kura-kura aligator. Memang hanya satu kita pelihara dan makannya diberikan ikan. Ada juga kita kura-kura jenis lainnya yang sudah berumur lebih dari empat tahun yang bentuk tubuhnya memang tidak bisa besar," paparnya.
Tidak sampai di situ, Fitrah bahkan menunjukkan lintah yang kerap kali dijadikan sebagai penyembuhan penyakit atau memperlancar aliran darah. Lintah yang dikumpulkan dalam satu botol air mineral ini dinilai banyak sekali manfaatnya. Seperti yang kena gula, jantung bahkan pusing lantaran aliran darah tidak lancar.
"Manfaatnya bisa melancarkan peredaran darah dan menghisap darah kotor kita. Saya sering terapi dengan lintah bahkan PPSU juga suka terapi lintah," ucapnya.
Fitrah bersama-sama dengan PPSU juga membuat kolam refleksi yang di dalamnya terdapat ratusan ikan garra rufa. Kolam ini bisa dijadikan kolam refleksi jika ada PPSU ataupun warga yang menginginkan refleksi tanpa lintah.
"Kalau takut atau geli dengan lintah, refleksi dengan ikan ini juga bisa," singkatnya.
Penambahan budidaya hewan unik tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Selain hewan unik, beberapa pohon langka dan tanaman toga juga terdapat di ruang interaksi. Salah satunya penanaman Pohon Gambir.
"Kebetulan kita tanam Pohon Gambir, karena di sini Kecamatan Gambir. Tanaman langka lainnya ada sirih hitam, pohon tin, kacang macadamia, bunga santos temon, dan pohon stovia (pengganti gula untuk penderita kencing manis). Tujuan ditanam toga untuk apotik hidup dan tanam edukasi. Semoga bermanfaat bagi masyarakat dan warga boleh mengambilnya," paparnya.
Pada hari yang sama, salah satu anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Duri Pulo, Zulkarnain (54) berkunjung dengan sengaja ke kantor kelurahan. Warga RW 08 ini menjelaskan, sudah rutin datang ke kelurahan untuk melakukan pijat refleksi dengan ikan garra rufa.
"Ini kantor Kelurahan sangat luar biasa diubah oleh Pak Fitrah. Dulunya di sini tidak beraturan ditata jadi bagus. Warga suka datang ke sini bahkan bawa anaknya dan kita aja LMK jadi suka rapat di sini," tutupnya. (As)
Kominfotik JP/Chr