Asminkesra Tekankan Skala Prioritas dalam Sidang Kelompok Musrenbang Kota Jakpus

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kota Jakarta Pusat tahun anggaran 2021. Foto: Rif

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota Jakarta Pusat untuk tahun anggaran 2021 masih berlanjut. Sidang kelompok bidang administrasi dan kesejahteraan rakyat berlangsung lancar, Selasa (14/4).

Masih seperti pembukaan rangkaian Musrenbang dan sidang kelompok ekonomi dan pembangunan sebelumnya, kali ini juga dilangsungkan melalui video conference.

Pembahasan hari ini dipimpin oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Kota Jakarta Pusat, M. Fahmi dari ruang rapat Wali Kota Jakarta Pusat. Sementara peserta lainnya mengikuti dari tempat masing-masing.

Selain diikuti Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di bawah koordinasi Asminkesra, sidang kelompok ini turut melibatkan anggota DPRD, Dewan Kota dan perwakilan elemen masyarakat lainnya.

“Secara umum kegiatan ini berjalan lancar, tidak ada kendala berarti. Memang teknologi ini belum sempurna, sudah memungkinkan komunikasi dua arah, tapi mungkin agak sulit untuk interupsi langsung,” ujar Fahmi.

Hal senada disampaikan Idris Ahmad, anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia yang mengikuti sidang ini. “Seperti yang sebelumnya, menurut saya ini sudah sangat baik. Perwakilan masyarakat dan Dewan Kota juga bisa terlibat meski tidak hadir secara fisik melainkan virtual. Kalau ada sedikit kesulitan saya kira itu hanya soal pembiasaan, bisa dikembangkan lebih baik lagi ke depan,” katanya.

Askesra menyatakan bahwa pembahasan kali ini terfokus pada upaya untuk menentukan prioritas. Dengan adanya pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan yang seharusnya dilakukan di tahun 2020 harus ditunda.

“Sebagian kegiatan akan digeser ke 2021. Namun usulan 2021 juga kan ada yang mendesak, maka harus ditentukan mana prioritasnya. Seperti contoh pembangunan gedung sekolah, mana yang rehab total, rehab sedang dan rehab ringan. Disesuaikan kondisi yang paling membutuhkan segera,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Asmikesra menjelaskan soal pentingnya kegiatan yang memberi nilai tambah. “Kegiatan kepemudaan itu harus berorientasi pada pembangunan manusia. Begitu juga yang lainnya. Kita ingin ada inovasi program yang mendorong perekonomian, termasuk yang juga penting adalah intensifikasi pajak,” pungkas Fahmi. 

 

(Kominfotik JP/SAF)