Berdayakan PPSU, Rumah Maggot Sahabat Kelurahan Senen Beroprasi

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Rumah Maggot Sahabat Kelurahan Senen. Foto: Zak

Maggot adalah bayi larva lalat black soldier fly yang mampu menguraikan sampah organik menjadi kompos dengan sangat cepat dalam jumlah besar.

Bayangkan saja, 50 kilogram maggot bisa menghabiskan sampah buah, nasi, dan sayuran berjumlah 100 kilogram. Meski tubuhnya kecil, ribuan maggot ini bisa makan dua kali lebih banyak dari berat tubuhnya.

Kini budidaya belatung pengurai sampah atau maggot telah dikembangkan di belakang halaman kantor Kelurahan Senen yang mulai beroprasi sejak September 2020 dengan diberi nama Rumah Maggot Sahabat Kelurahan Senen berukuran 2,5 x 1, 5 meter.

Lurah Senen, Sauri, mengatakan budidaya maggot ini awalnya bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik yang ada di wilayahnya, namun seiring berjalannya waktu, pihaknya menyadari bahwa maggot ini memiliki manfaat lain.

"Selain mengurangi volume sampah organik maggot juga bisa kita gunakan untuk pakan ikan dan ternak," ungkapnya ditemui di halaman belakang kantor Kelurahan Senen, Jalan Pasar Senen Dalam VI, Jakarat Pusat, Rabu (4/11).

Selain itu, Sauri menjelaskan bahwa ide budidaya Maggot ini berawal dari jajarannya yang kemudian berkonsultasi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat.

"Kita belajar seperti apa prosesnya, lalu setelah dipelajari kita buat rumah maggotnya di bulan September, lalu kita minta bibitnya dari Sudin LH sekaligus mendapatkan pendampingan," ungkap Sauri.

Ia menambahkan, sudah beberapa hari ini dari tanggal 2 Oktober 2020 Kelurahan Senen telah panen perdana, sekitar 5 kg maggot.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Senen, Rachman menambahkan, budidaya maggot dikelola oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Senen yang telah mendapat pendampingan dari Sudin LH.

"Di sini ada teman teman PPSU yang merawat, mulai dari kontrol, pemberian makan, dan kebersihan kandang," ujarnya.

Rachman juga berharap ke depannya teman-teman dari PPSU bisa membudidayakan maggot ini secara mandiri sehingga bisa bermanfaat secara ekonomi.

Sementara, proses budidaya maggot itu sendiri, menurut Rachman, diawali dengan telur, bayi maggot, maggot, pra pupa, pupa, lalat, dan bertelur kembali, sedangkan proses dari telur menjadi maggot itu sekitar 20 sampai 25 hari. (As)

 

Komifotik JP/ FP