Dampak Pembangunan MRT Tahap Dua Bundaran HI-Kota Diperhatikan

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Rapat Koordinasi Persiapan Sosialisasi MRT Fase 2 di Ruang Rapat Walikota, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (19/2). Foto: Nar

Dampak dari pembangunan Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/ MRT) Tahap II dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai dengan Kota yang akan dimulai pada bulan Maret 2020 mendatang hingga tahun 2025 diperhatikan seperti, lalu lintas, pepohonan, dan benda cagar budaya.

Department Head of Project Management 4 at PT. MRT Jakarta Agus Trihan menegaskan, akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dari dampak yang akan timbul selama proses pembangunan MRT Tahap II. Mulai dari berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Kehutanan, dan juga Kementerian Kehutanan untuk meminta rekomendasi perantingan pohon.

“Yang akan berdampak pepohonan di kawasan Monas. Karena akan ada stasiun MRT di sana. Kita juga akan urus perizinan dan meminta rekomendasi dari Dinas Kehutanan dan Kementerian Kehutanan terkait lokasi mana yang akan ditanami sebagai pengganti pepohonan yang terkena dampak pembangunan MRT,” ungkapnya usai Rapat Koordinasi Persiapan Sosialisasi MRT Fase 2 di Ruang Rapat Walikota, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (19/2).

Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga tengah membuat tim khusus bersama Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata terkait benda cagar budaya yang akan terdampak pembangunan.

“Beberapa benda cagar budaya sudah kita ketahui dan sudah kita urus perizinanya. Namun untuk yang belum kita ketahui akan kita lakukan peninjauan bersama tim cagar budaya,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembanguan Kota Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengungkapkan, akan menginformasikan secara masif kepada masyarakat mengenai pembangunan MRT Tahap II ini.

Menurutnya akan ada dampak dari pembangunan ini. Tetapi, ia mengharapkan masyarakat dapat memahami pembangunan MRT untuk kemajuan bersama.

“Dari segi lalu lintas akan ada dampak, pepohonan yang akan terkena perantingan, saluran air, dan benda cagar budaya,” tandasnya.

Untuk diketahui, PT MRTJakarta telah mulai membangun proyek Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/ MRT) Tahap II rute Bundaran Hotel Indonesia-Kota. Salah satu stasiun yang masuk di tahap II ini adalah Stasiun Monas.

Uniknya, stasiun ini akan menjadi stasiun MRT pertama yang terhubung langsung dengan taman. Sebab pintu masuk dan pintu keluar akan didesain berada di dalam pagar Monas.

Tahap II ini, MRT memulainya dengan pembangunan dinding diafragma (d-wall) untuk gardu induk listrik (receiving sub-station/RSS).

Proyek MRT Fase II ini akan mempunyai jalur sepanjang 8,3 kilometer, terdiri dari tujuh stasiun baru yang akan dibangun, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota Tua. (As)

 

Kominfotik JP/NEL