Gereja Katedral Kembali Menggelar Misa Secara Langsung

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Gereja Katedral Jakarta mulai menggelar Misa Ekaristi. Foto: Mam

Gereja Katedral Jakarta kembali menggelar misa peribadatan mulai hari Minggu (12/7) ini. Setelah sempat ditiadakan beberapa bulan, misa kali ini dilakukan secara terbatas dan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Meski kegiatan peribadatan sudah diperbolehkan sejak penerapan PSBB Transisi per tanggal 5 Juni, Gereja Katedral belum menyelenggarakan misa. Pihak gereja berkoordinasi intensif dengan pihak terkait, antara lain pemerintah daerah dan keuskupan untuk menyiapkan protokol pelaksanaan yang tepat.

 “Beberapa minggu lalu dari Kecamatan Sawah Besar sudah ke sini, silaturahmi dan mengecek kesiapan penerapan protokol kesehatan. Setelah dinyatakan oke, kami mengajukan ke Keuskupan untuk dilihat protokolnya bagaimana, dan akhirnya hari ini kami selenggarakan misa hanya satu kali pukul 09.00,” ungkap Romo Bernadus Christian Triyudo Prastowo, Minggu (12/7).

Dari kapasitas normal yang bisa menampung hingga 2.100 jemaat, misa hari ini hanya dibatasi untuk 290 orang sudah termasuk petugas. Hanya  warga katedral yang tercatat dalam data BIDUK (Basis Integrasi Data Umat Keuskupan) Paroki yang bisa mengikuti misa ini.

“Dari 6.000-an data di BIDUK, dibatasi lagi dengan umur yaitu antara usia 18-59 tahun. Mereka bisa mendaftar ke Ketua Lingkungan, lalu dicek apakah sehat baru dimasukkan ke dalam sistem secara online sehingga mendapat QR Code melalui ponselnya. Orang yang bisa masuk ke sini hanya yang memiliki QR Code dan membawa kartu identias,” lanjut Romo Bernadus.

Keuskupan Agung Jakarta saat ini memperbolehkan misa digelar dengan batas maksimal 20% dari kapasitas, namun di Gereja Katedral angka itu belum dimaksimalkan. “Nanti setiap dua minggu kita akan evaluasi, apakah bisa ditambah lagi umat yang bisa hadir,” sebut Romo Bernadus.

Untuk menghindari penumpukan jemaat saat masuk dan keluar, pihak gereja menyiapkan tiga pintu. “Kita gunakan pintu 2, pintu 3 dan pintu 6 yang masing-masing memiliki akses berbeda antara ke area dalam gereja, Plaza Maria dan Plaza Sumpah Pemuda. Pada QR Code yang dikirimkan tertera pintu masuk mana yang bisa diakses. Umat juga harus cuci tangan dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk,” kata Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie.

Susy juga menjelaskan bahwa umat yang tidak bisa ke gereja dapat mengikuti misa melalui live streaming yang diselenggarakan satu kali di hari Sabtu dan dua kali di hari Minggu.

 

(Kominfotik JP/SAF)