Lima Pelanggar PSBB Dihukum Bersihkan Sampah di Sekitar Jalan Kartini Dalam VIII

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Pelanggar PSBB diberikan sanksi sosial. Foto: pusat.jakarta.go.id

Sebanyak lima warga pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kedapatan tidak menggunakan masker di Jalan Kartini Dalam VIII, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diamankan tim gabungan razia masker dan dikenakan sanksi membersihkan sampah di sekitar kawasan Kelurahan Kartini.

Lurah Kartini, Ati Mediana mengatakan, kesadaran warga dalam menggunakan masker sudah cukup tinggi. Ini dapat dibuktikan setiap melakukan razia masker warga yang terjaring terus menurun.

“Warga sekarang sudah pada sadar dalam menggunakan masker, untuk antisipasi penyebaran virus Corona," kata Ati saat dikonfirmasi, Rabu (4/11).

Lebih lanjut Ati mengatakan, namun demikian pihaknya tetap melakukan razia, agar masyarakat tetap disiplin dalam menggunakan masker. Dalam razia masker tersebut Kelurahan Kartini tetap mensosialisasi protokol kesehatan yakni 3 M seperti Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak guna memutus mata rantai Covid-19 di wilayahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kelurahan Kartini, Noval menjelaskan, dalam razia yang digelarnya bersama Tim Gabungan Gugus Tugas Covid-19 Kelurahan Kartini berhasil menjaring lima warga pelanggar PSBB.

"Para pelanggar langsung kami berikan sanksi sosial berupa membersihkan sampah di sekitar halaman kantor Kelurahan karena tidak pakai masker," katanya.

Dari lima pelanggar PSBB tersebut, lanjut Noval, satu di antaranya manusia silver ikut terjaring saat melakukan aksinya di Jalan Kartini Dalam VIII dan tidak memakai masker.

Razia masker tersebut melibatkan 15 anggota terdiri dari anggota Satpol PP, jajaran tiga pilar, ASN Kelurahan Kartini, LMK, FKDM, dan unsur RT-RW.

"Razia masker yang digelar Selasa siang (3/11) kemarin di mulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB berjalan aman dan terkendali. Razia masker dalam sehari dilakukan dua kali dan lokasinya selalu berpindah-pindah," tambahnya. (As)

 

Kominfotik JP/Day